Petani Kebumen Panen Raya Padi yang Dibiayai Dana Zakat Dompet Dhuafa - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Petani Kebumen Panen Raya Padi yang Dibiayai Dana Zakat Dompet Dhuafa

 Pada program tersebut Dompet Dhuafa bermitra dengan Gapoktan Mulyo Abdi Waluyo Berkah Sentosa dan PT Royal Pangan Nusantara.

Petani Kebumen Panen Raya Padi yang Dibiayai Dana Zakat Dompet Dhuafa
Petani Kebumen Panen Raya Padi yang Dibiayai Dana Zakat Dompet Dhuafa
INI KEBUMEN - Dompet Dhuafa melakukan panen raya padi di di Desa Waluyo, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Panen raya padi di lahan seluas 1.000 hektare dibiayai dari pengelolaan zakat produktif yang bersumber dari penghimpunan dana donatur Dompet Dhuafa.

Pada program tersebut Dompet Dhuafa bermitra dengan Gapoktan Mulyo Abdi Waluyo Berkah Sentosa dan PT Royal Pangan Nusantara.

General Manager Pemberdayaan dan Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa, Suheng Sri Widodo, mengatakan di lahan seluas 1.000 hektare, Dompet Dhuafa mencoba membangun sektor pertanian.

Yakni dalam skala besar dengan berbasis pemberdayaan kelompok tani, pemanfaatan Iptek, manajemen yang modern, dan mampu menciptakan dampak ekonomi bagi petani.

"Tahun 2021 lalu, kita menginisiasi program ketahanan pangan melalui sektor pertanian 1.000 hektare. Kebumen saat ini di approve sebesar 50 hektare, awalnya ada 7 lahan pertanian dari Lampung sampai Jawa Timur," kata dia.

Selain Gapoktan, dana bantuan yang diberikan akan digunakan untuk pembentukan koperasi tingkat nasional. Selain hal tersebut jelang Ramadhan 1443 H, menjadi momentum pasar nasional dengan bergulir zakat fitrah.

"Jadi kalau kita start sekarang, sehingga kesiapan pasar untuk menyerap hasil panen," ujar Suheng.

Ketua Gapoktan Mulyo Abdi Waluyo Berkah Sentosa  Sukano, mengungkapkan selain mendapatkan bantuan dalam bentuk permodalan, para petani dan peternakan juga mendapatkan pendampingan dari para ahli di bidangnya untuk memaksimalkan hasil panen.

"Gagasan awal diajukan tahun lalu, tetapi karena ada keterlambatan proposal sehingga dana cair terlambat dan menghambat sosialisasi dilaksanakan. Kedepannya kami akan lebih optimal dalam mengelola program ini," ungkap Sukano.

Ke depannya Sukano berkomitmen untuk mengoptimalkan bantuan yang sudah diberikan bersama anggota Gapoktan lainnya.

Camat Bulus Pesantren, Sugito Edi Prayitno, menjelaskan program ini di sisi lain ingin mengembangkan metode pertanian masyarakat di Desa Waluyo yang masih tradisional menjadi lebih modern agar mampu mengoptimalkan hasil panen.

Tidak hanya itu, program ini dari awal ingin menanamkan nilai positif seperti kebersamaan yang selalu menjadi budaya masyarakat Indonesia. Pendampingan yang dilakukan salah satunya bertujuan untuk itu agar hasil lebih optimal.

"Hal-hal positif yang ditanamkan dari awal salah satunya kebersamaan dan bahu-membahu bersama bisa tetap kita jaga kedepannya," kata Sugito.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>