GEMPA BANTUL: 2 Rumah di Kebumen Dilaporkan Roboh Akibat Gempa Bantul, Empat Desa Alami Pemadaman Listrik - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

GEMPA BANTUL: 2 Rumah di Kebumen Dilaporkan Roboh Akibat Gempa Bantul, Empat Desa Alami Pemadaman Listrik

GEMPA BANTUL: 2 Rumah di Kebumen Dilaporkan Roboh Akibat Gempa M 6,4, Empat Desa Alami Pemadaman Listrik
 Dampak gempa Bantul, 2 rumah di Kebumen roboh (BPBD Kebumen)

INIKEBUMEN. net - Dua rumah di Kebumen dilaporkan roboh akibat gempa bumi yang mengguncang Bantul, DI Yogyakarta, Jumat, 30 Juni 2023 malam.

Dua rumah yang dilaporkan roboh tersebut yaitu, rumah warga RT 03 RW 03 Desa Kedungjati, kecamatan Sempor, Kebumen. Kemudian, rumah warga RT 01 RW 01 Desa Rantewringin, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen.

Selain rumah roboh, akibat gempa bumi Bantul ini juga menyebabkan listrik padam di sejumlah desa di Kebumen.

Data sementara yang dihimpun dari Pusdalops BPBD Kebumen, desa yang mengalami pemadaman listrik yaitu Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen.

Selanjutnya, Desa Tambakrejo dan Klapasawit, Kecamatan Buluspesantren, Desa Karangduwur (Salak) Kecamatan Petanahan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui data gempa bumi Magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah Bantul, DI Yogyakarta.

Menurut BMKG, hingga pukul 20.40 WIB telah terjadi lima kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 4,5.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang gempa tektonik pada Jumat, 30 Juni 2023 pukul 19.57.43 WIB

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 derajat Lintas Selatan (LS) 110,08 derajat Bujur Timur (BT). Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 kilometer arah Selatan Kota Wates, DI Yogyakarta pada kedalaman 67 kilometer.
 
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," terang Daryono, dalam keterangannya.

***

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>