Kali Pertama, Kopisisa Purworejo Luncurkan Buku Antologi Puisi Tema Humor, Karya 44 Penulis
Kopisisa Purworejo meluncurkan Buku Sekop(y)or Puisi Humor. |
Peluncuran buku puisi humor dilakukan oleh Kelompok Peminat Seni Sastra Purworejo (Kopisisa Purworejo)
Peluncuran buku puisi humor dilakukan di Omah Srotong Srawung Sitanjung, Kelurahan Pengenjuritengah, Kecamatan/Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu, 24 September 2023 siang.
Peluncuran Buku Sekop(y)or Puisi Humor secara resmi ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Kelik Susilo Ardani.
Uniknya, kentongan tersebut berbentuk sosok wajah yang menjadi cover buku antologi puisi humor ini.
Selanjutnya dilakukan penyerahan buku dari Pimpinan Penerbit Nuhantra Production, Hantoro Wibowo kepada Kopisisa Purworejo yang diwakili novelis Junaedi Setiyono.
Buku Sekop(y)or Puisi Humor itu kemudian diserahkan kepada publik yang diwakili oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Kelik Susilo Ardani.
Acara peluncuran Buku Sekop(y)or Puisi Humor itu menjadi semarak dengan pembacaan puisi oleh sejumlah penulis karya yang termuat dalam buku tersebut, juga penampilan musikalisasi puisi oleh H Dandung Danadi (Serambi Bagelen), dan lagu suara rakyat oleh Band Bang Sura.
Ketua Kopisisa Purworejo, Soekoso DM mengatakan, bahwa penerbitan buku itu bermula dari aktivis Kopisisa Purworejo yang beranggapan untuk sesekali melahirkan buku tentang puisi humor, karena biasanya orang melihat puisi itu sesuatu yang serius.
"Padahal sebenarnya tidak juga, karena karya sastra itu apapun bisa direkayasa, kreatifitas menjadi karya sastra," kata Soekoso DM.
Selain itu, lanjut dia, penerbitan buku itu menjadi sebuah tantangan pasca pandemi covid-19 yang menghalangi kreatifitas, dan untuk untuk membangkitkan semangat berliterasi dengan menciptakan puisi humor.
"Pada awalnya juga banyak keluhan, agak sulit, tapi setelah kita tunda waktunya ternyata banyak juga yang berpartisipasi, akhirnya kita himpun," ujarnya.
"Sita pilih dan seterusnya, meskipun tim kurasi kita juga merasa belum sepenuhnya optimal, artinya tingkat kelucuan seperti apa yang harus tertuang dalam karya puisi, kemudian bisa dibaca atau dipentaskan menjadi lucu," sambungnya.
Disebutkan, ada 58 lebih penyair yang menulis puisi humor itu. Namun setelah dikoreksi dan dipilih yang terbagus menjadi 44 penulis.
Adapun bobot kelucuanya juga bermacam- macam, ada yang spontan dibaca langsung terasa lucu, tapi juga ada yang harus dibaca dua tiga kali baru terasa lucu.
"Yang semula akan kita berikan judul sekopor puisi humor, ternyata kopornya tidak bisa terisi penuh, lalu kita rekayasa dari tim kurasi dan disisipi huruf Y, maka menjadi kop(y)or puisi humor," katanya.
"Tapi sepertinya menjadi semakin menarik juga, sehingga ketika kita format sedemikian rupa, diproses ke ISBN selama empat bulan dan selesai hari ini kita bisa luncurkan," ungkapnya.
Buku antologi dengan tema humor, lanjutnya, baru pertama kali dibuat oleh Kopisisa Purworejo.
Buku Sekop[y)or Puisi Humor menjadi buku antologi puisi yang ke 15 yang diluncurkan oleh Kopisisa Purworejo, sejak 1980, yang beberapa kali sempat disosialisasikan atau diluncurkan secara formal.
"Namun ada beberapa buku lain yang ketika terbit hanya begitu saja, dibagi kepada teman-teman penulis karya tanpa upacara," ucapnya.
Dengan berbagai kesulitan, banyak yang menbantu untuk menampilkan pikiran- pikiran positif di dalam buku itu, karena bagaimanapun humor, ketawa, tersenyum merupakan bagian kehidupan dari manusia yang menampakkan kehidupan yang optimis dalam hidupnya.
"Saya kira juga ada manfaatkan bagi kita sekalian dengan lahirnya buku puisi humor ini," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Kelik Susilo Ardani, mengapresiasi langkah KOPISISA Purworejo dan para penulis yang telah menerbitkan antologi puisi humor.
Ia berharap kegiatan Kopisisa Purworejo selalu sukses dan berkelanjutan.
"Harapan besar kepada khususnya penulis-penulis muda, jangan sampai ini berhenti, harus terus dan terus. Karena, sejarah ini akan selalu tertulis dan akan diteruskan oleh generasi berikutnya," pungkas.***