KPU Kebumen Tetapkan Jumlah Pemilih Pilkada 2024 di Kebumen, Tembus 1.077.299 Jiwa
 |
| Ketua KPU Kebumen, Dzakiatul Banat, memberikan keterangan pers. |
Penetapan dilaukan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPHSP) dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 2024 di Trio Azana Kebumen, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.
Jumlah pemilih yang ditetapkan mencapai 1.077.299 jiwa. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang sebelumnya mencapai 1.078.438 jiwa.
Penurunan jumlah pemilih ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya pemilih yang meninggal dunia, pindah domisili, atau ditemukan data ganda.
Namun, jika dibandingkan dengan DPT Pemilu Februari 2024, jumlah pemilih pada Pilkada kali ini mengalami peningkatan sebesar 2.080 jiwa. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Dari jumlah DPT Pilkada 2024 sejumlah 1.077.299, terdiri pemilih laki-laki sebanyak 543.072, dan perempuan 534.227. Daftar pemilih tersebut tersebar pada 460 desa/kelurahan di 26 kecamatan. Mereka akan menggunakan hak pilihnya di 2.187 Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024.
Ketua KPU Kabupaten Kebumen, Dzakiatul Banat, menjelaskan bahwa fluktuasi data pemilih merupakan hal yang wajar.
"Data pemilih itu sangat dinamis. Ada yang meninggal, pindah, atau bahkan data ganda. Kami terus melakukan pemutakhiran untuk memastikan data yang akurat," ujarnya.
Banat, mengatakan bahwa penetapan DPT ini menjadi dasar untuk melanjutkan tahapan selanjutnya, seperti pengiriman logistik dan persiapan tempat pemungutan suara (TPS).
"Dengan telah ditetapkan DPT, kami akan fokus pada persiapan logistik dan memastikan semua TPS siap digunakan pada hari pemungutan suara," tambah Banat.
Selain dinamika data, KPU Kebumen juga menghadapi tantangan dalam merangkul pemilih pemula, terutama generasi milenial dan Gen Z. Untuk mengatasi hal ini, KPU telah melakukan berbagai upaya sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Berbagai program sosialisasi dan edukasi politik telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berpartisipasi dalam pesta demokrasi.
"Kami melihat antusiasme yang tinggi dari generasi muda terhadap proses demokrasi. Hal ini terlihat dari program P5 yang banyak mengangkat tema demokrasi," kata Banat.
***
