Dua Orang Lolos Seleksi Dirut Bank Kebumen

www.inikebumen.net KEBUMEN - Sebanyak dua orang calon Direktur Utama PD BPR Bank Kebumen mengikuti seleksi wawancara di Ruang Rapat Gedung F Kebumen, Senin (7/8/2017).

Tiga orang direksi PD BPR BKK Kebumen dan PD BPR Bank Kebumen, saat diambil sumpahnya oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, pada Januari lalu.

Keduanya langsung diseleksi oleh pemilik saham BUMD tersebut. Yakni Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Wakil Bupati Yazid Mahfudz. Yang didampingi oleh Plt Sekda Mahmud Fauzi, Asisten 2 Sekda Tri Haryono, Kabag Perekonomian Wahyu Siswanti. Kemudian, Plt Kepala Bapenda Aden Andri Susilo, dan Kabag Hukum Setda Kebumen Amin Rahmanurasjid.

Kedua calon Direktur Utama PD BPR Bank Kebumen, yang mengikuti seleksi itu yakni Rudi Rastiono (56) dan Ashari (44). Keduanya berasal dari luar Kabupaten Kebumen.

Rudi Rastiono, merupakan warga Bumi Seturan Permai, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Saat ini, Rudi Rastiono menjabat sebagai Direktur Utama PT BPR Gamping Artha Raya Yogayakarta. Sedangkan, Ashari, adalah warga Perum Legenda Wisata Cibubur, Bogor, Jawa Barat. Ashari, saat ini masih tercatat sebagai PT BPR Tapeunadana Depok, Jawa Barat.

Keduanya lolos seleksi, setelah dibuka lowongan Direktut Utama PD BPR Bank Kebumen, sejak 11 Juni hingga 4 Juli 2017 lalu. Ada 11 orang melamar menjadi calon direktur utama perusahaan daerah itu. Namun, panitia seleksi memutuskan 10 pendaftaran dinyatakan memenuhi syarat dan lolos seleksi selanjutnya. Namun, dari jumlah itu hanya tujuh orang hadir mengikuti seleksi tahap dua. Sehingga tiga orang dinyatakan langsung gugur.

Sebanyak tujuh orang seleksi pada tahap kedua pada 15 Juli 2017. Yaitu tes kompetensi, tes psikologi dan presentasi business plan.

Wahyu menjelaskan, seleksi itu dilakukan menyusul pada rekruitmen pada Januari lalu tidak peserta yang lolos menjadi Dirut BUMD milik Pemkab Kebumen. Sehingga pihaknya terpaksa harus merekrut ulang.

"Setelah ini nanti akan ada interview oleh pemilik dalam hal ini tim Pemkab Kebumen dan profesional. Selanjutnya baru uji kelayakan di OJK," bebernya.(*)