Resmikan Lab Mini, Tim JKPT Kebumen Temukan Jeruk Mengandung Pewarna Buatan - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Resmikan Lab Mini, Tim JKPT Kebumen Temukan Jeruk Mengandung Pewarna Buatan

Resmikan Lab Mini, Tim JKPT Kebumen Temukan Jeruk Mengandung Pewarna Buatan
Petugas menunjukan hasil uji laboratorium jeruk yang mengandung pewarna buatan di Lab Mini Pasar Tumenggungan Kebumen, Rabu, 8 Mei 2019.
www.inikebumen.net KEBUMEN - Tim Jejaring Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) Kabupaten Kebumen menemukan jeruk yang mengandung pewarna buatan, Rabu, 8 Mei 2019. Sampel jeruk yang diuji laboratorium di Lab Mini Pasar Tumenggungan tersebut merupakan jeruk lokal.

Selain jeruk, Tim JPKT juga menemukan teri nasi positif mengandung formalin. Sehingga sangat tidak layak dikonsumsi. Uji lab tersebut dilakukan pada peresmian Lab Mini di Pasar Tumenggungan Kebumen, Rabu, 8 Mei 2019.

Pada kesempatan itu, sejumlah sampel makan diuji lab, diantaranya kue merk kueku, apel merah, bleng, kerupuk, bakso dan teri. Kecuali teri nasi, semua sampel yang diuji tidak ditemukan bahan berbahaya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen, Tri Haryono, mengatakan hasil temuan pangan mengandung bahan berbahaya akan diteliti asal makanan tersebut.

"Kalau dari luar Kabupaten Kebumen, maka pihaknya akan menghubungi dinas terkait di kabupaten setempat bahwa ada makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya," ujarnya.

Sementara itu, untuk mewujudkan pangan yang aman dan bermutu, Pemkab Kebumen membuka layanan laboratorium mini di Pasar Tumenggungan Kebumen. Layanan lab mini sebagai sarana edukasi dan pengawasan pangan terpadu di Kabupaten Kebumen diluncurkan oleh Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Rabu, 8 Mei 2019.

Bupati Yazid Mahfudz, menyampaikan diluncurkannya lab mini sebagai komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dalam upaya melaksanakan peningkatan mutu dan keamanan pangan di Kabupaten Kebumen.

"Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama. Untuk itu, perlu adanya jaminan keamanan pangan agar kebutuhan dasar manusia tersebut aman untuk dikonsumsi," kata dia.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>