Terkendala HAKI, Traktor Siluman Belum Bisa Diproduksi Massal - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Terkendala HAKI, Traktor Siluman Belum Bisa Diproduksi Massal

Semua temuan program Krenova belum ada yang memiliki hak cipta atau hak paten dan pengesahan produk legal dari Badan Pegawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Terkendala HAKI, Traktor Siluman Belum Bisa Diproduksi Massal
Wakhid Hasyim foto bersama usai menerima menerima penghargaan Lomba Krenova
www.inikebumen.net KEBUMEN - Meski telah memenangkan Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova), Traktor Siluman masih terkendala Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) maupun legalitas atas barang yang diperdagangkan.

Padahal, inovasi karya Wahid Hasyim, warga Desa Tepakyang Kecamatan Adimulyo dapat diproduksi massal sehingga akan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Daerah (BAP3DA) Kebumen Pudji Rahaju, mengatakan belum semua penemu atau inventor menikmati hak  ekonomi yang lebih banyak. Hal ini karena terkendala Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) maupun legalitas atas barang yang diperdagangkan.

"Misalnya traktor siluman, si penemu belum merasa perlu memproduksi lebih banyak," kata Pudji Rahaju, di Gedung Press Center Kebumen, Rabu, 24 Juli 2019.

Saat ini, kata Pudji, Wahid Hasyim baru melayani permintaan jika ada yang membutuhkan modifikasi seperti traktor siluman. Traktor siluman bisa disebut baru semacam prototype, dibuat dalam jumlah terbatas, awalnya traktor bantuan pemerintah. Traktor siluman merupakan modifikasi traktor tangan yang dioperasikan menggunakan remote control.

Selain traktot siluman, ada juga temuan sagon snack berbahan dasar kacang hijau karya Agus Puspo Buntoro, warga Desa Nampudadi Kecamatan Petanahan.
Ada juga, Electronic Racing Fuel Ignition (Erfi) hasil temuan Khakim Fisabil, warga Desa Surotrunan Kecamatan Alian.

Kemudian, Abon berbahan dasar bengkoang yang diciptakan oleh Nasywa A Putri dkk siswa SMA Negeri 1 Prembun dan kue brownis  berbahan dasar ketela ditemukan oleh Pawit Sumiati, warga Desa Ayam Putih Kecamatan Buluspesantren.

Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan ini mengakui, semua temuan program Krenova belum ada yang memiliki hak cipta atau hak paten dan pengesahan produk legal dari Badan Pegawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Ke depan akan dipikirkan temuan program Krenova dimintakan hak cipta atau hak paten serta pengesahan BPOM," ujarnya.

Dengan demikian inventor punya hak ekonomi berkelanjutan, jika temuan mereka khususnya rekayasa teknologi dan manufaktur digunakan pihak lain.

Produk makanan dengan packing dari program Krenova seperti sate Ambal baru bisa  dipasarkan secara online atau sebagai oleh-oleh. Produk ini belum bisa dipasarkan di toko swalayan karena belum ada pengesahan dari BPOM.

Pengesahan hak edar produk makanan dalam program Krenova, inventor belum bisa memenuhi standar produksi yang ditentukan BPOM. Misalnya, tempat produksi tidak boleh berhadapan dengan kamar kecil. Keterbatasan luas tempat produksi menjadi hambatan produsen makanan bisa memenuhi ketentuan BPOM.

Baca juga:
Mantap! Traktor Siluman Karya Warga Adimulyo Raih Juara 1 Lomba Krenova

Sebelumnya, traktor Siluman: Traktor Tangan Modifikasi Sistem Kontrol Jarak Jauh Berfitur Monitor Gawai, karya Wakhid Hasim dan kawan-kawan warga Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, berhasil menjadi juara pertama Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Kebumen 2019.

Atas prestasinya, Wakhid Hasim berhak membawa pulang piala, piagam dan uang pembinaan sebesar Rp 2,5 juta. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Asisten Sekda Hery Setyanto, pada Malam Penganugerahan Lomba Krenova Kabupaten Kebumen tahun 2019 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Rabu, 24 Juli 2019.

Asisten Sekda Hery Setyanto, mengatakan berharap para inventor atau start up di Kebumen semakin kreatif dan inovatif serta mempunyai daya saing di kancah nasional maupun global. Inovasi yang dihasilkan semoga pula dapat menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat.

"Karena memasuki era industri 4.0 yang syarat dengan ajang kompetisi teknologi dan inovasi, dimana masyarakat semakin sadar akan pentingnya sebuah hasil karya atau inovasi untuk peningkatan taraf hidup dan kehidupan di masyarakat," kata dia membacakan sambutan tertulis Bupati Kebumen Yazid Mahfudz.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>