Color Run Meriahkan Peresmian Curug Sindaro di Desa Wadasmalang - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Color Run Meriahkan Peresmian Curug Sindaro di Desa Wadasmalang

www.inikebumen.net KARANGSAMBUNG - Peresmian Obyek Wisata Curug Sindaro di Desa Wadasmalanga, Kecamatan Karangsambung dimeriahkan color run, Minggu, 3 Maret 2019. Color fun, yaitu jalan sehat tapi nanti ada holy powder untuk taburan.

Color Run Meriahkan Peresmian Curug Sindaro
Mudi mudi Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, larut dalam kegiatan color run.
Ratusan muda mudi setempat tumpah ruah mengikuti acara yang baru pertama kali digelar di Wadasmalang. Mereka berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer menuju Curug Sindaro. Disepanjang perjalanan mereka ditaburi bubuk warna warni.  

Obyek Wisata Curug Sindaro diresmikan oleh Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. Peresmian itu juga dimeriahkan dengan kegiatan Wadasmalang Expo.
Dalam sambutannya, Bupati Yazid Mahfudz, mengapresiasi peresmian wisata alam Curug Sindaro tersebut. Sebab, pariwisata merupakan salah satu yang menggerakkan ekonomi daerah. Hal ini lantaran, pariwisata salah satu sektor yang tidak terpengaruh dengan adanya goncangan ekonomi global.

"Pariwisata juga merupakan lokomotif kemajuan suatu daerah. Pariwisata, begitu dijadikan inti dari perekonomian dan ditetapkan sebagai sektor andalan, dampaknya akan meluas. Contohnya adalah Bali," ujarnya. 

Bupati meminta pengelola Curug Sindaro terus mengembangkan terus potensi yang ada di sekitar objek wisata. Inovasi dan kreasi menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan objek wisata.

"Jangan berhenti sampai di peresmian ini, tetapi kedepan harus memiliki program dan rencana pengembangan agar Sindaro Waterfall selalu menjadi objek wisata yang diminati oleh masyarakat," imbuhnya.

Curug Sindaro menawarkan keindahan alam air terjun ini berlokasi di Dukuh Kalikecot, RT 01 RW 07, Desa Wadamalang. Curug ini memiliki ketinggian 25 meter dengan area 100 meter dan berada di bagian hilir Sungai Kedungbener.

Kepala Desa Wadasmalang, Eko Agus Riyadi, mengatakan penetapan Geopark Karangsambung Karangbolong sebagai geopark nasional pada 30 November 2018 lalu memberikan momentum bagi kawasan utara untuk mengejar ketertinggalannya. Karena banyak desa-desa di kawasan utara yang menjadi bagian dari geopark tersebut. Salah satunya adalah Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung.

Memanfaatkan momentum ini, pihaknya menggelar Wadasmalang Expo & Launching Sindaro Waterfall. Air terjun atau curug Sindaro merupakan salah satu obwis potensial yang diharapkan bisa menarik minat wisatawan. Terlebih setelah dibenahi dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wadasmalang.

"Harapan kami obwis curug Sindaro ini bisa menjadi sumber kemakmuran masyarakat Desa Wadasmalang. Karena itu pengelolaannya ke depan merupakan bagian dari usaha BUMDes," kata Eko Agus Riyadi.

Keberadaan BUMDes, menurut Agus merupakan amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Yang selanjutnya dimandatkan dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal  dan Transmigrasi (Permendes) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran BUMDes.

"BUMDes merupakan lembaga usaha desa yang dapat menghasilkan Sumber Pendapatan Asli Desa yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," imbuh Agus.

Agus berharap dalam mewujudkan itu, sangat diharapkan upaya dan peran serta masyarakat bersama pemerintah untuk membangun dan mendorong agar obwis Sindaro menjadi salah satu andalan destinasi wisata Kebumen.

Color Run Meriahkan Peresmian Curug Sindaro
Curug Sindaro di Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, menawarkan keindahan alam ait terjun 25 meter.
Selain itu, desa yang berjarak sekitar 17 km arah timur laut Kebumen ini, mempunyai nilai historis, kultural dan potensi wisata keindahan alam.

Secara historis, Desa Wadasmalang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Kebumen selama 10 bulan pada masa agresi Belanda II (1948-1949). Sisi historis ini belum dioptimalkan untuk bisa menjadi obyek wisata yang bisa mengundang kehadiran wisatawan, atau minimal peminat sejarah lokal.

Desa Wadasmalang juga memiliki tradisi unik setiap tahunnya dalam memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW (Rajaban). Keunikan itu berupa tradisi pembuatan ambeng yang terdiri dari nasi beserta lauk pauknya lengkap dengan buah, dalam satu paket besar. Tradisi peringatan Rajaban di kawasan pegunungan itu, setiap warga membawa keranjang bingkisan dengan nilai bisa mencapai jutaan rupiah.

Sementara itu, Wadasmalang Expo diikuti oleh sekitar 10 stand. Beragam kuliner tradisional, dijajakan pada acara itu. Selama ini di kawasan Curug Sindaro sudah sering disajikan makanan khas dan tradisional seperti nasi oyek, mendoan, pecel, kripik cantor hingga sambal cui dengan harga relatif murah. Selain itu pengunjung juga akan dihibur dengan penampilan OM Samudra Nada.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>