Bupati Minta ASN Belajar dari Pacuan Kuda - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Bupati Minta ASN Belajar dari Pacuan Kuda

www.inikebumen.net KEBUMEN - Hari pertama kerja usai libur panjang  Lebaran  Idul Fitri, Senin (3/7/2017), Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kebumen mengikuti acara  silaturahim  dan halal bil halal, di Pendopo Bupati  Kebumen.

Bupati Minta ASN Belajar dari Pacuan Kuda
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad (kanan) bersama Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kebumen Azam fatoni (kiri) pada lomba pacuan kuda Ambal, Minggu (2/7/2017).

Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, menyampaikan makna  penting dari  adanya kerjasama baik  akan  menghasilkan sinergitas yang solid, untuk mencapai  hasil yang terbaik.  Yang bila dikaitkan dengan pelayanan  publik, kerjasama dan pengarahan yang baik  akan mampu menghasillkan  pelayanan  publik yang  optimal bagi masyarakat.

Bupati menambahkan terinspirasi  dari  pacuan  kuda yang baru-baru ini dilaksanakan di Kecamatan Ambal. Dimana perlakuan yang adil  terhadap joki, kuda  akan menghasilkan   kerjasama yang baik, untuk meraih sebuah  kemenangan.

"Begitu juga  di birokrasi, perlakuan yang adil, bagi semua lapisan, akan  menciptakan  energi positif. Sebagai modal peningkatan kualitas pelayanan  bagi masyarakat," ujar Mohammad Yahya Fuad.

Acara  halal bil hahal  juga diisi dengan tausiyah  oleh  KH  Nur Ahmad  Zain  dari Pituruh Purworejo.  Dalam tausiyahnya disampaikan  makna idul fitri, kembai ke watak dasar bayi, yakni menangis,  bersih dari dosa,  jujur, mudah diatur  dan tidak serakah. Dalam kesempatan tersebut  juga disampaikan ajakan agar  hari raya  idul fitri  dimaknai  sebagai  hari raya keimanan baru, ketakwaan yang baru  dan semangat baru, termasuk semangat kerja yang  baru.

Disampaikan juga  ciri pemimpin yang baik sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Muhammad , ayat 23-25. Yaitu pemimpin yang memperbaik /memakmurkan bumi dan yang menyambung  hubungan kekeluargaan (tali silaturami). Adapun sebab pemimpin tidak baik karena dua hal. yakni tidak menghayati Al Quran serta hatinya sudah terkunci (mati).(*)


Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>