Menderita Gangguan Jiwa, Warga Panjer Dipasung Keluarganya Selama 22 Tahun
Kepala Dinas Sosial dan PPKB Kabupaten Kebumen, HA Dwi Busi Satrio, ikut menjemput Sri Mulyani dari rumahnya di Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen. |
Sejak dikurung sejak 22 tahun lalu, Sri Mulyani tidak pernah mengenakan pakaian. Bahkan untuk buang air besarpun dilakukannya di tempat itu. Makanan yang disediakan pun sering tidak disentuh. Sri Mulyani, hanya tinggal bersama ibunya, Sariyah (59), yang berprofesi sebagai penjual sayuran keliling. Sedangkan bapaknya sudah meninggal dunia.
Ketua RT setempat, Misbah Suduri, mengungkapkan sebelum dipasung, Sri Mulyani normal seperti orang kebanyakan. Bahkan Sri juga dikenal sebagai anak yang berprestasi, karena selalu mendapat rangking di sekolahnya di sekolah menengah pertama.
Keanehan mulai terlihat ketika saat menjelang ujian nasional SMP. Pada saat itu Sri sering melamun, murung dan marah-marah tanpa penyebab yang jelas. Karena sering bertindak aneh dan mengamuk, keluarga memutuskan untuk memasungnya.
Orang tuanya sempat membawa Sri Mulyani dirawat di Rumah Sakit Jiwa Magelang, namun karena tidak memiliki biaya akhirnya dia pun terpaksa membawa pulang kembali. Apesnya lagi, keluarga ini juga belum memiliki BPJS kesehatan. Tak hanya itu, keduanya juga tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP).(*)