Belum Diresmikan, Rumah Singgah ODGJ Kebumen Sudah Tampung Pasien Jiwa
Salah satu pasien jiwa menyatu ikut bekerja dengan pekerja di Rumah Singgah ODGJ Kebumen. |
"Yang dirawat disini merupakan pasca dirawat di Puskesmas Pejagoan dan Rumah Sakit Jiwa Magelang," kata HA Dwi Budi Satrio, kemarin.
Menurutnya, pasien yang ada di Rumah Singgah saat ini merupakan pasien ODGJ yang tadinya dirawat di Padepokan Mbah Marsiyo di Desa Winong, Kecamatan Mirit. Setelah mendapat perawatan dari Puskesmas Pejagoan dan dirujuk ke RSJ Magelang, mereka mendapatkan pemulihan di Rumah Singgah tersebut.
"Harapannya setelah mendapat berbagai kegiatan disini mereka akan kembali mandiri dan produktif, sehingga dapat menjalani hidupnya dengan normal," ujarnya.
Rumah Singgah ODGJ memanfaatkan bekas bangsal VIP RSUD Kebumen di Dukuh Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen. Terdapat 7 kamar yang digunakan untuk menampung pasien jiwa pasca mendapat perawatan medis. Selain itu juga dilengkapi dengan dua ruang isolasi. "Jadi fungsi dari ruang isolasi itu, kalau sewaktu-waktu ada pasien yang kambuh, langsung dimasukan ke ruang isolasi," terangnya.
Ia menambahkan, nantinya Rumah Singgah ODGJ hanya fokus melayani pasien jiwa warga Kabupaten Kebumen. Hal ini lantaran anggaran yang digunakan untuk operasionalnya menggunakan APBD Kabupaten Kebumen.
Sedangkan, tenaga yang mengurus Rumah Singgah tersebut merupakan relawan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang ada di Kabupaten Kebumen.
Pembangunan Rumah Singgah ODGJ, bermula dari keprihatinan kondisi ODGJ yang ditampung di Padepokan Mbah Marsiyo, warga Desa Winong Kecamatan Mirit. Di tempat itu, Puluhan ODGJ itu dipasung dengan cara dirantai. Setelah meninjau tempat penampungan ODGJ tersebut, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad memutuskan membangun rumah singgah tersebut.(*)