Tanpa Dibiayai APBD, Akhirnya Kebumen Miliki Rumah Singgah ODGJ
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, mengecek salah satu ruang isolasi yang ada di Rumah Singgah Dosaraso. |
"Karena ketiadaan anggaran Rumah Singgah Dosaraso ini sebelumnya dianggap imposible. Namun Alhamdulillah menjadi possible atas bantuan berbagai pihak," kata Mohammad Yahya Fuad.
Yahya Fuad mengatakan, pendirian Rumah Singgah Dosaraso setelah melihat kondisi ODGJ yang ditampung di Padepkan Mbah Marsiyo di Desa Winong, Kecamatan Mirit, beberapa bulan yang lalu. Dengan waktu yang hanya satu setengah bulan, Rumah Singgah Dosaraso ini terwujud dan bisa menampung eks psikotik.
Menurutnya, untuk operasional rumah singgah, Pemkab Kebumen akan mengalokasikan anggaran baru melalui APBD Perubahan tahun anggaran 2018. “Kami minta dukungan DPRD agar bisa menyetujui anggaran untuk rumah singgah,“ tegasnya.
Ketua DPRD Kebumen, Cipto Waluyo, mengatakan siap untuk membahas dan menyetujui anggaran yang diusulkan. Khususnya yang diperuntukkan pengembangan rumah singgah yang didirikan dan dikelola Dinas Sosial dan PPKB Kebumen.
Kepala Dinas Sosial dan PPKB Kebumen, HA Dwi Budi Satrio, menjelaskan, dengan adanya pelayanan Rumah Singgah Dosaraso maka proses layanan rehabilitasi bagi eks psikotik di Kabupaten Kebumen akan semakin mudah dan cepat. Sehingga akan membantu mempercepat penurunan angka orangn dengan gangguan jiwa di Kabupaten Kebumen.
Untuk mengurus masalah sosial di Rumah Singgah Dosaraso, Dinas Sosial dan PPKB melibatkan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan Tagana (Taruna Siaga Bencana).(*)