Penghuni Rumah Singgah Dosaraso Kebumen Diajak Bersih-bersih Pantai - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Penghuni Rumah Singgah Dosaraso Kebumen Diajak Bersih-bersih Pantai

www.inikebumen.net BULUSPESANTREN - Rumah Singgah eks Psikotik Dosaraso Kebumen mengajak para mantan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) bersih-bersih obyek wisata Pantai Setrojenar di Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Senin 8 Januari 2018.

Penghuni Rumah Singgah Dosaraso Kebumen Diajak Bersih-bersih Pantai
Para penerima manfaat dari Rumah Singgah Dosaraso, memunguti sampah di obyek wisata Pantai Setrojenar, Buluspesantren.
Sebanyak enam orang penghuni rumah singgah mengikuti kegiatan yang merupakan salah satu bentuk terapi untuk penyembuhan eks psikotik, sehingga bisa menjadi orang yang  produktif.

Mereka didampingi oleh seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan dari Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kebumen. Mereka memungut satu per satu sampah yang  mereka temukan dan mengumpulkan di satu tempat.

Para penerima manfaat tampak antusias mengikuti acara tersebut. Meski sebentar sudah kelelahan karena panas. Masyarakat pengunjung pantai juga tidak nampak takut, atau menghindar terhadap penerima manfaat.  

Kepala Dinas Sosial dan PPKB Kebumen, Budi Satrio, mengatakakn para mantan ODGJ harus segera dikembalikan harkat dan martabatnya, jangan terus diberi stigma. Salah satu cara untuk meningkatkan harkat dan martabat adalah dengan memberi kesempatan menyumbangkan darma baktinya kepada masyarakat.

"Penghuni rumah singgah ditugasi memunguti sampah yang berserakan di pantai yang berjarak sepuluh kilometer dari rumah singgah," kata dr Budi Satrio, kemarin.

Salah satu pendamping dari TKSK, Drajat, mengungkapkan acara bersih-bersih pantai oleh penerima manfaat ini baru pertama dilakukan di Kabupaten Kebumen. "Tujuan yang ingin dicapai adalah terapi kerja, membangkitkan kepercayaan diri, dan memberi hiburan kepada penerima manfaat," ujar Drajat.

Ia menjelaskan, jumlah peserta pada kegiatan ini tidak banyak, hanya enam orang. Alasannya, karena harus dilakukan seleksi dan hanya penerima manfaat tertentu yang diijinkan.

"Rencana kedepan akan dilakukan hal serupa (terapi kerja)  dengan jumlah yang lebih banyak. Sehingga lebih massif dan dengan kegiatan yang lebih bervariasi, contohnya memandikan ternak," terangnya.

Kordinator Rumah Singgah Dosaraso, Martono, menjelaskan sampai saat ini Rumah Singgah Dosaraso belum mendapatkan anggaran dari APBD. Namun dengan motivasi dari Bupati Mohammad Yahya Fuaddan Kepala Dinas Sosial, pihaknya terus melangkah sesuai rencana. "Alhamdulillah selalu ada yang membantu dalam bentuk barang dan bahan makanan, seperti pakaian, beras, mi instant," kata Martono.

Rumah Singgah Dosaraso sempat penuh dengan kapasitas 18 orang, sehingga memang membutuhkan operasional terutama makan minum yang cukup besar. "Kami tidak boleh berkata tidak bisa untuk berbuat kebaikan," tandasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>