Sambut Imlek, Warga Tionghoa Kebumen Sembahyang di Klenteng Kong Hwie Kiong
Seorang warga usia lanjut berdoa pada malam pergantian tahun Imlek di Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, Jumat dini hari 16 Februari 2018. |
Perayaan Imlek tahun ini dilakukan secara sederhana, namun tetap khidmat dan tidak mengurangi makna Imlek. Sebelum melaksanakan ibadah bersama, warga yang datang menyalakan lilin berukuran raksasa yang memenuhi ruangan utama Klenteng. Penyalaan lilin tersebut sebagai simbol agar manusia diberikan penerangan selama setahun ke depan.
Ritual yang berlangsung pada malam pergantian tahun China itu, para penganut Tri Dharma berdoa untuk kedamaian di setiap agama dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. Selesai khidmat bersembahyang, acara dilanjutkan dengan saling memberi ucapan selamat tahun baru kepada semua yang datang.
Seksi Rumah Tangga Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, Tjen Lay, menjelaskan tradisi perayaan Imlek dimulai tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan China. Empatbelas hari sesudah tahun baru atau tanggal 15 akan digelar perayaan Cap Go Meh.
Selama perayaan Imlek warga Tionghoa biasanya melakukan aktifitas masing-masing. Seperti menerima kunjungan atau mengunjungi saudara yang jauh. "Tradisi perayaan Imlek ini sekaligus sebagai ajang mempererat persaudaraan baik kerabat, tetangga maupun masyarakat," ujarnya.(*)