309 Peserta Ikuti Seleksi Beasiswa Baznas Kebumen
Baznas Kebumen menggelar seleksi tertulis beasiswa di Gedung Pertemuan Setda Kebumen |
"Seleksi beasiswa ini bagi asnaf miskin, kader dakwah dan tahfidz," kata Djatmiko, didampingi Ketua Panitia Seleksi Beasiswa Baznas Ahmad Syahli Syam, di Gedung Pertemuan Setda, Senin pagi.
Djatmiko membeberkan, persyaratan untuk mendapat beasiswa dari Baznas Kebumen, yakni calon peserta wajib lolos seleksi administrasi, seleksi tertulis, wawancara hingga bisa membaca Alquran. Setelah itu survei oleh tim seleksi dari pengurus Baznas Kebumen. Jika pada seleksi baca Alquran ternyata tidak bisa, maka secara otomatis dinyatakan tidak lulus.
Ia menegaskan, seleksi beasiswa bagi siswa miskin berprestasi dengan tujuan membantu siswa berprestasi yang ingin melanjutkan pada jenjang SMA/sederajat atau perguruan tinggi yang mengalami kendala pembiayaan. "Dengan pemberian beasiswa, Baznas memberikan kesempatan pelajar dari keluarga kurang mampu yang berprestasi agar bisa menempuh mendidikan lebih tinggi,” ujarnya.
Ketua Panitia Seleksi Beasiswa Baznas Kebumen, Ahmad Sahli Syam, menambahkan tahun ini Baznas Kebumen mengalokasi anggaran untuk beasiswa sebesar Rp 1,4 miliar. Dengan rincian untuk SMA/MA mendapat beasiswa Rp 6 juta selama 3 tahun, SMK Rp 8 juta selama 3 tahun dan S1 sebanyal Rp 10 juta selama 8 smester.
Berbeda dengan tahun lalu, beasiswa tahun ini tidak diberikan kepada siswa miskin yang bersekolah di SMA/SMK/MA kelas 10 dan kelas 11. "Tetapi yang masih duduk di bangku kelas 9 SLTP dan kelas 12 SLTA. Tidak lagi ada beasiswa untuk kelas 10 atau kelas 11 saja," terangnya.
Sahli Syam, menjelaskan selain beasiswa untuk SLTA, Baznas Kebumen juga memberikan beasiswa untuk kader dakwah, tahfidz Alquran dan sarjana umum. Untuk ketiga kategori ini akan mendapat beasiswa sebesar Rp 10 juta. "Untuk kader dakwah syaratnya harus pernah mengabdi di TPQ," ujarnya.
Ia menjelaskan, beasiswa Baznas kali ini merupakan tahun kedelapan. Tahun 2011 jumlah beasiswa diberikan kepada tiga orang, senilai Rp 21 juta, lalu bertambah menjadi 25 orang di tahun 2012 senilai Rp 112,5 juta lebih.
Kemudian tahun 2013 menjadi 33 orang senilai Rp 121,8 juta lebih, 54 orang di tahun 2014 senilai Rp 154 juta, 61 orang pada 2015 senilai Rp 294 juta. Pada tahun 2016 diberikan pada 75 orang senilai Rp 350 juta, sedangkan pada 2017 lalu diberikan kepapda 211 penerima senilai Rp 1,348 miliar.(*)