Banyak Panti Asuhan di Kebumen Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah
Kadis Sosial dan PPKB Budi Satrio, foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan. |
"Bantuan yang diberikan masih jauh dari kebutuhan. Contoh, untuk kebutuhan alat sekolah, dari 22 panti dengan penghuni 683 orang, kita baru bisa membagikan 350 paket alat sekolah," kata Budi Satrio, Sabtu.
Menurutnya, kebutuhan yang diperlukan untuk mengoperasikan panti sangat banyak dan komplek serta semua mendesak. Tetapi selama ini dipenuhi dari para donator yang sebagian tidak tetap. "Sehingga masih ada panti yang dikelola dengan manajemen yang sangat sederhana, karena untuk kebutuhan dasar masih jauh dari cukup," ujar Budi Satrio.
Pada kesempatan itu Kadinsos PPKB Kebumen, mengajak untuk diseminasi masalah panti kepada para pengambil keputusan. Budi Satrio meminta pengelola panti tidak perlu malu membuka permasalahan yang dihadapi. Karena hanya dengan keterbukaan, maka pemerintah akan mendapatkan data yang sebenarnya.
"Saya yakin bahwa selama ini pemerintah daerah belum mendapatkan data yang sebenarnya. Sehingga ketika memberikan fasilitasipun akan jauh dari kebutuhan," ungkap dia.
Ia menegaskan Dinsos PPKB berupaya untuk membuka ketertutupan panti sudah dilakukan. Mulai pertemuan rutin, pendampingan untuk akreditasi, salah satunya disediakannya aplikasi SI Panti. "Untuk pendampingan akreditasi sudah tampak dengan terakreditasi 2 panti pada tahun 2018. Dinsos PPKB, mentargetkan semua panti di Kebumen terakreditasi," kata dia.
Ia menambahkan, untuk lebih memudahkan panti mengaktualkan kondisi terkini dibuat aplikasi SI Panti (Sistem Informasi Panti). Keberadaan SI Panti memungkinkan kondisi panti di Kebumen terbaca di seluruh dunia melalui jaringan internet. Yang pada ujungnya memungkinkan orang yang jauh dari Kebumen membantu atau menjadi donatur.
Para pengelola panti diminta agar menyebarkan virus paradigma baru. Paradigma pengelolaan panti semestinya harus berubah, dari charity, sosial menjadi equity, kesetaraan. "Sehingga bukan pemberian bantuan karena belas kasihan tetapi kerena untuk pemenuhan kesamaan hak," imbuhnya.
Lebih jauh, pemenuhan hak sebagai bagian anak bangsa harus dikedepankankan. Tidak cukup hanya bantuan hidup tetapi juga fasilitasi agar para penerima manfaat di panti memiliki peluang yang sama untuk mencapai cita-cita.
"Saya berharap agar pada setiap acara pertemuan dan bimbingan teknis, pengurus panti hadir secara aktif. Sehingga kordinasi dapat dilaksanakan lebih intens dan berhasil guna," tandasnya.(*)