Puasa dan Hikmah - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Puasa dan Hikmah

www.inikebumen.net SETIAP kejadian apapun yang menimpa diri kita pasti ada hikmah yang bisa diambil kalau kita mau menggunakan nalar nurani kita.  Apa makna hikmah ? Kata hikmah banyak didapati dalam al-Qur’an. Antara lain:
Puasa dan Hikmah
Ustadzah Sri Winarti

“...dan yang telah diturunkan  Allah kepada kamu yaitu kitab dan hikmah untuk memberikan nasihat dan pengajaran kepadamu,” (QS. Al-Baqarah [2]: 231).

Makna hikmah  juga disebut sebagai pengetahuan dalam  firmanAllah :
“Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah (ilmu dan pemahaman) serta kenabian.” (QS. Al-An’am [6]: 89).

Al-hukma pada ayat tersebut dalam Tafsir al-Munir  berarti ilmu yang bermanfaat dan pemahaman terhadap agama.

Kalau ilmu yang didapat di sekolahan maka itu disebut sebagai ilmu ad Dirotsah (mata pelajaran) tapi hikmah adalah ilmu yang hanya bisa didapat dari akal (nurani) yang sehat bukan dengan akal yang sakit (kitab al-Hikam-syekh Athoillah)

Ali bin Abi Thalib Karomallohu Wajhah mengatakan : bahwa kebutuhan pokok tubuh adalah makanan, sedangkan kebutuhan pokok akal adalah hikmah. Apabila kebutuhan pokok tidak dipenuhi maka akan lemah, sakit dan bahkan bisa mati.

Cari atau ambil-lah (ilmu) hikmah walau pada seekor anjing (kitab al-hikam syekh Athoillah) padahal anjing itu adalah bentuk binatang yang derajatnya dianggap rendah, sebagaimana Allah swt juga menjadikan anjing sebagai permisalan manusia yang menolak ayat Allah

.. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir. (Q. s 7 A`raaf ayat 176),

Namun apakah kemudian pada anjing itu tak ada kebaikannya sehingga tak ada yang bisa diambil dari kehidupan anjing ? ternyata banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kehidupan anjing?  orang `alim menerangkan bahwa anjing itu makhluk yang sangat setia kepada siapa yang mau memeliharanya. Jadi hikmah yang bisa diambil dari anjing adalah sikap setia pada siapa yang menolongnya dan anjing tak pernah berhianat. Dengan demikian manusia itu terkadang lebih jelek dari anjing karena begitu banyak manusia yang berhianat bahkan kepada orang yang telah banyak berbuat baik kepadanya.

Allah berfirman di surah al Ahzab:

Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui. (Q.s 33 ayat 34)

Ayat Al-Qur`an bisa dipelajari oleh siapapun dengan berbagai ilmu, dari mulai ilmu bahasa (nahwu-shorof) kemudian ilmu Sastra (adab al-Lughoh) logika (mantiq) ilmu al-balaghoh  dan lain-lain, akan tetapi ilmu hikmah hanya bisa di pelajari bila hati/nuraninya bersih sehingga bisa merasakan dengan baik. Bukan hati yang sakit karena terbiasa menuruti keinginan  nafsu dan sahwat (nashoikhu al `ibad, syekh shihabudin ibnu hajar al asqolani).

Kebaikan harus di-imbangi dengan kebenaran karena kebaikan hati atau hati yang sehat harus selalu dijaga, juga kebenaran harus dijalankan dengan hati yang baik. Ada kaidah bila sudah benar tapi tidak baik maka akan menjadi rusak (fasiq) kebalikannya bila baik tapi tidak benar maka itu kekufuran.
Puasa untuk membersihkan lahiriyah dan yang bathiniyah kita

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.s 2 al-baqarah ayat 183)

Perintah berpuasa (shaum) disamping perintah syariat dari Allah, puasa juga memberi kebaikan bagi yang menjalankannya. Dengan berpuasa banyak ilmu al-hikmah yang bisa didapat bagi orang yang bisa mendapatkannya. Apabila yang tidak mendapatkan hikmah maka hanya akan mendapatkan lapar dan haus, walau itu juga tetap lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mau berpuasa. Yang mau berpuasa insya Allah tetap akan mendapat pahala dari Allah karena telah menjalankan perintah (wajib).

Jadikan puasa Romadhon ini menjadi media untuk mensucikan hati sehingga peka untuk mengambil hikmah pada setiap masalah yang dihadapi. Dengan berpuasa penguasa dan orang kaya bisa merasakan kelaparan sebagaimana kelaparan mereka orang yang tak punya makanan, bagi yang merasa kuat dengan berpuasa akan bisa merasakan kelemahan orang yang lemah. Bagi yang selalu sehat dengan berpuasa bisa merasakan bagaimana rasanya orang yang perutnya sakit, kepala pusing, badan panas dingin.

Hikmah yang paling mudah dari menjalankan puasa adalah agar bisa mensyukuri bahwa kenyang, kuat, dan sehat adalah karunia dari Allah yang wajib di syukuri. Karena orang yang tidak bisa bersyukur ia tak mungkin bisa merasakan anugerah nikmat dari Allah.

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (Q.s 7 al-A`raaf ayat 10)

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih". (Q.s 14 Ibrahim ayat 7)

Hanya orang yang mampu menggali hikmah ia akan bisa mensyukuri apa yang ada. Bahkan bagi orang lain dianggap sebagai musibah, bagi orang yang bisa mengambil hikmah akan mensyukurinya. Wallohu a`lam bishshowab.(*)

Ustadzah Sri Winarti 
Penulis adalah Aktivis Perempuan dari Bina Insani Gombong
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>