Kekeringan Mulai Melanda, BPBD Kebumen Mulai Droping Air Bersih
Ilustrasi |
"Masing-masing kita dropingg tiga kali dalam sehari setiap satu minggu sekali," terang Muhyidin. Pihaknya berharap, dengan droping tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Sebanyak 43.383 jiwa warga Kabupaten Kebumen terancam akan mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, jumlah tersebut tersebar di 64 desa yang ada 12 kecamatan.
Yakni 7 desa di kecamatan Karanggayam, 4 desa di Kecamatan Ayah, 4 desa di Kecamatan Kebumen, 9 desa di kecamatan Sruweng. Kemudian, di Kecamatan Alian ada 7 desa, Karanganyar 4 desa, Poncowarno 5 desa, Buayan 4 desa, Karangsambung 3 desa, Sempor 8 desa, Kutowinangun 1 desa dan Pejagoan 8 desa.
Muhyidin, mengatakan jumlah daerah rawan kesulitan air bersih tahun menurun dibandingkan tahuan lalu. Pada tahun lalu jumlahnya mencapai 66 desa di 13 kecamatan.
"Karena sudah ada Pamsimas sehingga dua desa sudah tidak droping air bersih lagi. Yaitu Desa Pabuaran Kecamatan Prembun dan Desa Kajoran Kecamatan Karanggayam," kata Muhyidin, beberapa waktu lalu.
Tahun ini BPBD Kebumen mengalokasikan anggaran sebesar Rp 350 juta yang bersumber dari APBD Kebumen 2018. Anggaran tersebut untuk droping air bersih setara dengan 1.450 tangki air. Sedangkan, mobil tangki yang sewaktu-waktu siap diterjunkan sebanyak 9 unit. Termasuk mobil tangki milik PDAM.(*)