Gerakan Literasi MWI Karangduwur Menuju Madrasah Riset
Kepala Madrasah Aliyah WI Drs H Rusman yang membuka acara Peserta pelatihan jurnalistik Pondok Pesantren Wathoniyah Islamiyah pada Sabtu, 22 Desember 2018. |
“Selain kebahasaan khususnya Bahasa Arab, sudah saatnya madrasah membuat brand sebagai madrasah riset. Ingat, kita hidup berada di dunia milenial. Riset-riset ilmiah menjadi hal yang sangat urgen," terang Ketua Keluarga Alumni Pondok Pesantren Wathoniyah Islamiyah (KAPPWI) Drs H Agus Khanif.
Agus menjelaskan training jurnalistik ini diharapkan bisa membangkitkan semangat tulis menulis siswa-siswi MWI. "Sehingga ada gerakan literasi di madrasah," jelas Agus.
Melalui gerakan literasi, menurut Agus, ke depannya diharapkan juga bisa mendorong kegiatan riset di madrasah. Sehingga MWI bisa punya branding sebagai madrasah riset.
Dalam training jurnalistik tersebut tampil beberapa orang narasumber. Antara lain esais nasional kelahiran Petanahan yang sekarang berdomisili di Bantul, Arief Budianto. Kemudian, wartawan Kebumen, Arif Widodo, serta editor dan penulis asal Kebumen, Sabrur R Soenardi.
Salah seorang peserta Robih Mujtaba mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti training jurnalistik.
"Selain mendapat pengetahuan mengenai cara menulis yang benar, juga banyak inspirasi yang saya dapatkan dari pemateri. Tentu semua ini tidak bisa didapatkan selama di kelas dalam pelajaran biasa," ungkapnya.
Untuk bisa menulis, pengetahuan tentang cara menulis saja tidak cukup. Lebih penting lagi untuk mau memulai menulis. Hal ini yang ditekankan para nara sumber.
"Untuk bisa menjadi penulis syaratnya cuma satu, yaitu mulailah menulis sejak sekarang juga," tegas Arief Budiyanto.
Sebelumnya, Kepala Madrasah Aliyah WI Drs H Rusman yang membuka acara tersebut pada Sabtu, 22 Desember 2018 menyambut baik sekaligus mengucapkan selamat kepada seluruh peserta.
"Semoga kegiatan ini bermanfaat dan kelak di antara peserta ada yang menjadi penulis atau setidaknya terjun dalam bidang tulis menulis, baik sebagai wartawan, peneliti atau kritikus," harapnya.(*)