Tahun ini, Pemkab Kebumen Targetkan Raih KLA Tingkat Madya
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menilai anak-anak yang mengikuti lomba mewarnai di halaman Setda Kebumen, Selasa, 2 April 2019. |
"Pada tahun 2019 ini akan dilaksanakan penilaian kembali oleh Kementerian PPPA Republik Indonesia. Besar harapan saya, agar pada tahun 2019 ini ada peningkatan dari yang sebelumnya Pratama menjadi tingkat Madya," kata Bupati Kebumen Yazid Mahfudz.
Target itu disampaikan Bupati saat membuka rapat koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (GT KLA) dalam rangka percepatan evaluasi Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Kebumen tahun 2019 di Ruang Rapat Gedung F Kantor Bupati, Selasa, 2 April 2019.
Kategori perolehan dalam Kabupaten Layak Anak terdiri dari 5 kategori. Yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama dan Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Peningkatan kualitas layanan bagi anak serta pelibatan peran serta masyarakat adalah penting. Karenanya, perlu terus mengajak anak dan masyarakat terlibat dan merasakan hasil pengembangan KLA yang sudah pemerintah daerah lakukan," ujarnya.
Bupati meminta seluruh gugus tugas Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Kebumen untuk memetakan kembali indikator-indikator prioritas dalam pengembangan KLA.
Seluruh Anggota Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Kebumen agar mencermati kembali program/kegiatan agar dapat benar-benar mendukung peningkatan capaian indikator KLA. Terutama yang terkait layanan bagi anak dan pelibatan masyarakat di tingkat Kecamatan sampai tingkat Desa/Kelurahan.
"Memberikan ruang yang memadai bagi anak untuk terlibat dalam pengembangan KLA melalui keterlibatan Forum Anak di setiap pelaksanaan Forum OPD. Serta mendorong adanya program/kegiatan inovatif dalam pengembangan KLA yang melibatkan anak," pintanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dispermades P3A) Kebumen, Frans Haidar, menjelaskan untuk naik kelas menjadi madya dibutuhkan kerja keras. Bukan hanya kegiatan yang mengarah kepada ramah anak, tetapi juga dukungan dokumentasi maupun produk hukumnya.
"Selama ini kita lemahnya pada dokumen pendukung. Baik dokumentasi maupun dasar-dasar hukum," kata Frans Haidar.
Selain itu, kata dia, keterlibatan pihak swasta perlu ditingkatkan. Selama ini, Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta maupun BUMN/BUMD baru dalam bentuk kegiatan fisik, sedangkan dalam bentuk perlindungan anak masih minim. "Sehingga kita tekankan agar (CSR-nya) mengarah pada perlindungan anak," imbuhnya.
Ia berharap, setiap OPD di lingkungan Pemkab Kebumen, BUMN, BUMD dan swasta agar menyediakan sudut atau ruangan khusus untuk anak-anak. Baik, tempat bermain anak maupun tempat yang aman untuk anak.
"Setiap OPD, harus menyediakan lahan untuk kesenangan anak. Termasuk menghindarkan anak dari rokok," tegasnya.
Rakor tersebut dihadiri oleh Asisten Sekda Hery Setyanto, Kepala Dispermades Frans Haidar, Kepala BAP3DA Kebumen Pudji Rahaju. Serta seluruh pimpinan OPD dan LSM.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan lomba mewarnai. Lomba yang digelar di halaman Setda Kebumen diikuti oleh puluhan anak didik TK Pertiwi Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen.(*)