Penting! Hanya Hingga 18 Juli Besok, Saatnya Umat Islam Kebumen Ukur Ulang Arah Kiblat
Penunjuk arah kiblat di Masjid Agung Kauman Kebumen |
Kepada inikebumen, Astronom Muh Ma'rufin Sudibyo, menjelaskan waktu yang tepat untuk mengukur ulang arah kiblat selama lima hari. Yakni pada 14-18 Juli 2019 pukul 16.28 WIB.
"Selama lima hari itu ideal untuk melakukan ukur ulang arah kiblat," terangnya.
Cara mengukur ulang arah kiblat di dalam bangunan yakni dengan mencari lokasi yang masih tersinari cahaya matahari. Misalnya jendela atau sudut bangunan.
Kemudian, cocokkan jam dengan waktu standar Indonesia di http://jam.bmkg.go.id. Tepat pada pukul 16.28 WIB, tandai bayangan sisi tegak jendela atau sudut bangunan yang jatuh dilantai dan tarik garis. Garis itulah arah kiblat yang tepat bagi bangunan itu.
Lebih jauh, Ma'rufin, menjelaskan penyebab terjadinya fenomena tersebut adalah gerak semu tahunan matahari. Sebagai kombinasi perputaran bumi mengelilingi matahari dan miringnya sumbu rotasi bumi terhadap bidang tegaklurus ekliptika.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Instagram resminya, Senin, 15 Juli 2019 merilis cara melakukan pengecekan arah kiblat secara sederhana. Yakni dengan menggunakan batang lurus atau penggaris kayu panjang.
Saat matahari tepat berada di atas Ka'bah, bayang-bayang kayu dipastikan mengarah ke kiblat. Kondisi seperti ini akan terulang tiap tahunnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli.
Dijelaskan BMKG, peristiwa ini hanya bisa diamati di wilayah Indonesia Barat dan Indonesia Tengah. Sementara itu, di wilayah Indonesia Timur, peristiwa ini tidak akan teramati karena matahari sudah terbenam.
Untuk wilayah Indonesia Timur, dapat dilakukan pengamatan saat matahari tepat di antipoda (di sebalik arah) Ka'bah, yang terjadi setiap 16 Januari pukul 06.29 WIT dan 28 November pukul 06.09 WIT.(*)