Tiga Bulan Jelang Akhir Tahun, Baznas Kebumen Salurkan Zakat Senilai Rp 2,118 Miliar
Secara simbolis Bupati Kebumen menyerahkan bantuan kepada perwakilan penerima |
Secara simbolis Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menyerahkan bantuan tersebut kepada perwakilan penerima di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Kamis 19 September 2019.
Ketua Baznas Kebumen Djatmiko, menjelaskan rincian dana disalurkan itu untuk bantuan kesehatan sebesar Rp 75 juta, bantuan penunjang kesehatan Rp 10,5 juta.
Kemudian, bantuan penunjang pendidikan Rp 8,9 juta, beasiswa Baznas untuk 195 penerima sebesar Rp 1,418 miliar, penunjang pendidikan anak SD/MI unutk 960 penerima sebesar Rp 144 juta
Selanjutnya, bantuan tunai untuk 451 penerima sebesar Rp 135,3 juta, bedah rumah 10 unit Rp 119 juta, bantuan 4 toren air dan 2 alat penyedot untuk 15 desa di Kecamatan Karanggayam Rp 11,8 juta. Bantuan jambanisasi untuk 20 KK di Desa Seboro Kecamatan Sadang sebesar Rp 13 juta, bantuan ekspedisi destana 2019 Rp 7,7 juta.
Bantuan perorangan untuk 484 penerima Rp 121 juta, lembaga Rumah zakat Rp 30 juta. Bantuan dana bergulir untuk 12 penerima sebesar Rp 18,5 juta, mualaf Rp 250 ribu dan biaya pentasarufan Rp 5 juta.
"Kita juga memberikan bantuan kursi roda untuk 30 orang, kruk 6 orang, walker 9 orang, alat dengar 17 orang dan tongkat kaki 11 orang," terangnya.
Djatmiko membeberkan, pada 2018 lalu Baznas Kebumen telah berhasil mengumpulkan zakat dari muzaki dan infaq dari munfiq mencapai Rp 6,447 miliar lebih. Pendapatan ini melebihi dari target sebesar Rp 6 miliar atau 103,09 persen.
Dari pendapatan tersebut telah berhasil ditasarufkan kepada asnaf yang berhak melalui program Baznas sebesar Rp 6,382 miliar lebih atau 99 persen.
"Dana yang itu dihimpun baik dari UPZ lembaga, perorangan maupun UPZ desa," ujar Djatmiko.
Adapun dana yang berhasil dihimpun khusus dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa melalui zakat pertanian pada 2017 sebesar Rp 238.228.707. Kemudian, tahun 2018 sebesar Rp 313.817.685 dan tahun 2019 sebesar Rp 112.942.000. Sehingga total sebesar Rp 674.988.392.
Sedangkan, sejak 2008 sampai 18 September 2019 pendapatan Baznas telah mencapai Rp 32,513 miliar lebih. Dari jumlah itu yang berhasil ditasarufkan sebesar Rp 31,491 miliar lebih.
Dalam sambutannya, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, mengingatkan penyaluran zakat, infak dan shodaqoh harus membangun mental mandiri kepada penerimanya. Sehingga mustahik bisa menjadi muzakki.
"Bukan sekedar memberi ikan tanpa memahami bagaimana menggunakan kail. Ini menuntut kerja pemberdayaan umat, agar mampu membawa mereka pada kemandirian ekonomi," kata Yazid Mahfudz.
Untuk itu, kata Bupati, keberadaan amil zakat yang profesional menjadi kebutuhan penting untuk menjamin terlaksananya penyadaran dan pemberdayaan masyarakat. Amil zakat tidak hanya memungut zakat, namun mampu menyadarkan dan memberdayakan masyarakat.
"Tantangan inilah yang perlu dijawab oleh Baznas Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Menurutnya, zakat merupakan potensi yang sangat besar untuk menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini selarang upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.
"Kepada para mustahik, saya berharap agar dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya. Sehingga bisa memberikan manfaat yang optimal," imbuhnya.
Hadir pada acara itu, Kabag Kesra Setda Kebumen Wahib Tamam, Ketua MUI Kabupaten Kebumen KH Nursodik, Kepala Kantor Kemenag Kebumen H Panut, Ketua Baznas Kebumen Djatmiko, serta para mustahik dan sejumlah muzaki.(*)