Duh! Gambar Kapolres Kebumen Salah di Baliho Besar Sumpah Pemuda
Baliho upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-391 di Alun-alun Kebumen |
Baliho yang dipasang oleh panitia ternyata salah memasang foto Kapolres Kebumen. Pada baliho besar itu foto yang dipajang masih Kapolres lama AKBP Robertho Pardede, padahal sekarang sudah dijabat oleh AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Meski demikian, upacara tetap berlangsung khidmat.
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menjadi inspektur upacara bendera Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 digelar di Alun-alun Kebumen, Senin pagi.
Hari Sumpah Pemuda ke-91 mengambil tema "Bersatu Kita Maju". Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa.
Hadir Ketua DPRD Sarimun, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Komandan Kodim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kepala Kejari Kebumen Erry Pudyanto Marwantono. Sekda Ahmad Ujang Sugiono, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kebumen.
Pada kesempatan itu, Bupati membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudi Amali. Yang menyampaikan pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatik.
Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam.
"Disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang positif," ujarnya.
Ia mengatakan pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia, saya berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya, dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh, ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia.
"Kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekat dan semangat dan tentunya didukung oleh ilmu pengetahuan dan tekonologi," kata dia.(*)