Resmi, Pemkab Kebumen Luncurkan Logo Hari Jadi ke-391
Inilah Logo Hari Jadi ke-391 Kabupaten Kebumen |
Logo resmi itu adalah karya Deden Sumarna, warga Cianjur, Jawa Barat. Deden merupakan pemenang pada Lomba Cipta Logo Hari Jadi ke-391 Kabupaten Kebumen yang diselanggarakan oleh Bagian Humas Setda Kebumen.
Kabag Humas Setda Kebumen Eko Purwanto, mengatakan logo tersebut nantinya akan digunakan sebagai Logo Resmi Hari Jadi ke-391 Kabupaten Kebumen.
"Lomba dilaksanakan mulai 1-7 Agustus 2020 secara terbuka melalui media sosial dan website Bagian Humas Setda Kebumen," kata Eko Purwanto, Kamis 13 Agustus 2020.
Jumlah peserta yang mengikuti lomba sebanyak 135 peserta. Dari desain yang masuk telah dilakukan seleksi untuk menentukan 3 besar dengan sejumlah kriteria.
Meliputi merepresentasikan potensi/karakter/sejarah/budaya lokal Kebumen. Kemudian, mencerminkan semangat pembangunan Kabupaten Kebumen. Serta sederhana, menarik, dan mudah diingat.
Dari kriteria tersebut terpilih 3 besar calon pemenang lomba logo. Yaitu Deden Sumarna (Cianjur, Jawa Barat), Wahyu Setiaji (Kebumen) dan Achmad Khoerun (Wonosobo).
"Setelah melalui serangkaian proses penjurian yang ketat, Deden Sumarna menjadi pemenang dalam Lomba Cipta Logo Hari Jadi Kabupaten Kebumen ke-391," terangnya.
Sebagai apresiasi pemenang akan diberikan hadiah berupa uang tunai Rp 5 juta (termasuk pajak).
Sementara itu, Kabupaten Kebumen akan merayakan hari jadinya pada 21 Agustus 2020 mendatang.
Hari Jadi Kabupaten Kebumen ini berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Kabupaten Kebumen.
Semula 1 Januari 1936 kini diubah menjadi 21 Agustus 1629. Maka pada tahun ini Kabupaten Kebumen berusia 391 tahun.
Cikal bakal berdirinya Kabupaten Kebumen yang tak terpisahkan dari sosok Kiai Brodonolo. Sosok kepahlawanan Kiai Brodonolo yang berperan penting dalam membantu Sultan Agung ketika hendak menyerang kolonial Belanda di Batavia.
Kiai Bodronolo adalah utusan kerajaan Mataram yang diberi amanah oleh Sultan Agung untuk mempersiapkan perbekalan logistik buat prajurit Mataram yang akan berperang melawan kolonial Belanda.
Mendapat titah dari Sultan Agung maka Kiai Brodonolo menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan memusatkan perbekalan logistik di wilayah Panjer Kebumen.
Atas jasanya tersebut maka Sultan Agung pun memberikan penghargaan kepada Kiai Brodonolo sebagai Kiai Ageng Gede Panjer sekaligus diberikan kekuasaan sepenuhnya untuk memimpin wilayah Panjer.
Mendasari kisah sejarah kepahlawanan Kiai Brodonolo maka Pemerintah Kabupaten Kebumen melakukan penelusuran, penelitian dan pengkajian yang mendalam sebelum ditetapkannya hari jadi Kabupaten Kebumen yakni 21 Agustus 1629.(*)