Pelaku UKM/IKM Diminta Maksimalkan Platform Pemasaran Digital
Mulai dari media sosial, marketplace hingga website.
Salah satu produk UKM |
Salah satunya Roy Wibisono, pemilik usaha alat makan keramik "Naruna Ceramic" yang berlokasi di Kota Salatiga ini mengaku, pada masa pandemi omzetnya justru naik berkali lipat.
"Produk kami segmennya untuk menengah ke atas. Sudah menembus pasar dunia. Banyak dipakai (hotel) bintang lima. Dan menariknya, selama pandemi omzet kami naik 15 kali lipat dibanding sebelum pandemi," jelas Roy pada kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (20 Mei 2021) di Taman Lumbini Borobudur.
Usaha yang baru dirintis pada 2019 itu sekarang sudah memanfaatkan platform digital. Mulai dari media sosial, marketplace hingga website.
"Paltform digital kami setiap bulan dikunjungi sekitar 2,5 juta orang. Kami juga menggunakan offline pemasaran. Tiap bulan kami dikunjungi 4.000 orang," tuturnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang selama ini selalu memberikan pembinaan. Hasilnya dapat ia rasakan, yaitu adanya peningkatan kualitas yang sangat baik.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen berpendapat, kemajuan usaha yang dialami Naruna Ceramic menjadi bukti bahwa kondisi pandemi Covid -19 bisa menjadi anugerah. Pandemi memaksa pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah) dan IKM (Industri Kecil Menengah) berpindah metode pemasaran ke platform digital, yang ternyata efektif untuk meningkatkan penjualan.
"Bagaimanapun juga saat ini pedagang tidak mungkin berlalu lalang. Tidak mungkin membawa barang ke luar negeri yang cost (juga) lebih mahal. Saat ini dengan adanya pandemi Covid-19 para pelaku promosi seperti Tokopedia, Shopee dan sebagainya mendukung kita untuk mempromosikan," urainya.
Pemerintah baik pusat maupun daerah telah memberikan banyak fasilitas bagi para pelaku UKM. Fasilitas itu meliputi pendampingan usaha, pembiayaan dengan bunga sangat rendah, promosi hingga pemasaran offline maupun online. Menurutnya, beragam manfaat yang bisa didapat dari platform pemasaran digital, perlu dimanfaatkan.
"Maka kami berharap, para pelaku UKM atau IKM yang ada di Jateng, bergabung, kita sharing, kita ikuti program-program Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota," ujar Taj Yasin.
Gus Yasin, sapaan akrabnya, yakin bahwa UKM/IKM Jateng masih bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. Keberhasilan mengatasi krisis moneter pada tahun 1998-1999 dengan memperkuat UKM/IKM menurutnya, bisa diadopsi dalam mengatasi krisis akibat pandemi saat ini.
Ajakan Taj Yasin ini senada dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo. Dalam sambutannya secara virtual pada acara itu, Presiden berharap agar momentum Kebangkitan Nasional bisa sekaligus menjadi momentum kebangkitan produk-produk buatan Indonesia.
"Saya ingin menegaskan lagi, UKM merupakan pilar penting kebangkitan ekonomi kita. Usaha (UKM) tersebar di seluruh tanah air. Jenis usaha dan produknya sangat beragam, melibatkan warga sekitar, menciptakan lapangan kerja baru dan menyerap banyak tenaga kerja," tutur Jokowi.
Kehadiran platform pemasaran digital diakui Presiden, sangat membantu pertumbuhan ekonomi, khususnya UKM. Bahkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang sudah setahun berjalan, salah satu yang ingin dicapai adalah semakin bertambahnya jumlah UKM yang on boarding ke platform digital.
"Peningkatan e-commerce pasti akan berdampak pada pergerakan ekonomi offline. Sehingga perputaran ekonomi bergerak di berbagai pelosok Indonesia secara merata dan berkeadilan," tutupnya.(*)