Triwulan I Tahun 2021, 38 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kebumen - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Triwulan I Tahun 2021, 38 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kebumen

Kasus HIV/AIDS: Jateng Peringkat Pertama Nasional

Triwulan I Tahun 2021,  38 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kebumen
Azam Syukur Rahmatullah

INI Kebumen KEBUMEN - Pandemi Covid-19 telah menenggelamkan pemberitaan tentang perkembangan kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrom (HIV/AIDS). Padahal tak ada berita bukan berarti kasusnya sudah tak ada lagi. 

Data kasus HIV/AIDS triwulan I tahun 2021 cukup membuat miris. Jateng menduduki peringkat pertama nasional, setelah ditemukannya 1.125 orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Jabar di peringkat kedua dengan 1.115 ODHA, DKI Jakarta menyusul dengan 964 ODHA dan Jatim 941 ODHA.

Data tersebut disampaikan Prof  Dr  Iffatin Nur MAg dari  Universitas Negeri Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, saat menjadi pemateri webinar yang diselenggarakan Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kebumen bekerja sama dengan Rumah Parenting Nurrurohmah, di Perpusda Kebumen, Kamis, 26 Agustus 2021.

"Faktor resiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual beresiko, heteroseksual 70,1% dan homoseksual 8,2%," terangnya.

Faktor resiko penularan lainnya menurut Iffatin Nur adalah penggunaan alat suntik bergantian (7,9%) dan penularan melalui perinatal (2,8%).

Di tingkat Jateng, untuk triwulan I tahun 2021, Kabupaten Kebumen menduduki peringkat keempat dengan 38 kasus HIV/AIDS, sama dengan Kabupaten Sragen. Peringkat pertama Kota Semarang 64 kasus, menyusul Kabupaten Cilacap 60 kasus dan Kabupaten Pati 39 kasus.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dispermades P3A) Kabupaten Kebumen, Siti Nuriatun Fauziah, yang ikut menjadi pemateri webinar menyampaikan data-data tersebut.

"Untuk pencegahan penularannya perlu ada kejelasan, tidak ada yang tabu untuk dibicarakan," ujar Nuriatun.

Yang terpenting menurutnya dalam mengantisipasi HIV/AIDS ini adalah jauhi penyakitnya jangan jauhi orangnya.

Webinar yang mengangkat tema "Peran Keluarga Inti dalam Pencegahan HIV & AUDS pada Anak di Era Disrupsi" tersebut dimoderatori Novanda Alim Setya Nugraha, Dosen IT Telkom Purwokerto. 

Pemateri lainnya dalam webinar adalah Assoc Prof Dr Azam Syukur Rahmatullah SHI  MSi MA CPNLP, Pimpinan Pondok Pesantren Al Kamal Kuwarasan yang juga Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Azam menyoroti sumber masalah primer dan sekunder pada anak. Bagi dia sumber masalah primer anak adalah keluarga, sedangkan sekolah, lingkungan masyarakan dan lingkungan terdekat dengan anak merupakan sekunder.

"Sumber perilaku menyimpang anak adalah keluarga, tapi sumber kebaikan perilaku anak juga keluarga," tegasnya.

Karena itu Azam meminta orang tua jangan mudah menyalahkan sekolah. Anak sekolah non pesantren, semestinya lebih banyak berjumpa dengan orang tuanya.

Sebelum webinar Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih,menyampaikan _welcome speech_. Sedangkan Kabag Kesra Setda Kabupaten Kebumen Wahib Taman, menyampaikan laporan penanganan HIV/AIDS di Kebumen(*).

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>