Capaian Vaksinasi Dosis Pertama Baru 58 Persen, Pemkab Purworejo Bakal Terapkan 'Door to Door' - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Capaian Vaksinasi Dosis Pertama Baru 58 Persen, Pemkab Purworejo Bakal Terapkan 'Door to Door'

Masih ada 38 ribu dosis vaksin di Purworejo yang harus disalurkan sampai Desember mendatang.

Capaian Vaksinasi Dosis Pertama Baru 58 Persen, di Purworejo Bakal Terapkan 'Door to Door'
Pemkab Purworejo akan melakukan percepatan vaksinasi dengan door to door.
INI Kebumen PURWOREJO - Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Purworejo baru mencapai 58,26 persen. 

Hal ini yang menyebab Purworejo masih  berada pada level 2 PPKM. Padahal, untuk menduduki PPKM level 1, cakupan vaksinasinya harus mencapai 70 persen.

Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo Said Romadhon, mengatakan Pemkab Purworejo terus melakukan terobosan dalam meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19. Salah satu percepatan, melalui door to door.

“Perlu percepatan vaksinasi dengan konsep berbasis desa atau door to door, dan juga penggerakan sasaran vaksinasi pada masyarakat umum,” kata Said, dalam Rakor Capaian dan Akslerasi Covid-19, di Ruang Otonom, Kantor Setda Kabupaten Purworejo, Selasa, 23 November 2021.

Dia menyampaikan, masih ada 38 ribu dosis vaksin yang harus disalurkan sampai Desember mendatang.

Sekda menginstruksikan camat bersama Puskemas, agar mengoordinasikan seluruh desa yang capaiannya masih rendah. Mengingat karakteristik masyarakat antarwilayah berbeda, konsep door to door nantinya disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing wilayah.

“Selain door to door, untuk layanan vaksinasi yang sudah berjalan baik di RSUD, maupun Puskesmas tetap berjalan seperti biasa, dan bahkan perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tjitro Wardojo, Chusni Mubarok menyampaikan, untuk percepatan vaksinasi perlu intervensi ke masyarakat terkait pentingnya vaksin. Pasalnya, masih ada masyarakat yang ragu untuk divaksin.

“Jangan menunggu masyarakat sukarela untuk divaksin. Perlu intervensi dan edukasi terkait pentingnya vaksin. Perlu ditanamkan pemahaman, akan lebih menderita sakit karena kena covid, daripada sakit karena efek divaksin,” terangnya.

Chusni juga meyakinkan, semua jenis vaksin di Indonesia aman bagi masyarakat, karena sudah melalui riset dan uji mendalam. Gejala sementara pascavaksinasi yang timbul adalah proses dari reaktivasi kekebalan tubuh. 

Dia juga mengingatkan masyarakat, agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan pada setiap kegiatan  meski sudah divaksin.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>