Ketika Atikoh Ganjar Pranowo Didaulat Jadi Model Dadakan oleh Andy Noya - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Ketika Atikoh Ganjar Pranowo Didaulat Jadi Model Dadakan oleh Andy Noya

Ketika Atikoh Ganjar Pranowo Didaulat Jadi Model Dadakan oleh Andy Noya
Atikoh Didaulat Jadi Model Dadakan oleh Andy Noya (Foto: Diskominfo Jateng)

INI KEBUMEN - Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo tiba-tiba didaulat menjadi model dadakan oleh presenter kondang Andy F Noya, saat talkshow di Dekranasda Jateng UMKM Expo 2022, di Phinisi Point Mall, Makassar, Sabtu 22 Oktober 2022.

Saat itu, dia tengah mengenakan pakaian dari desainer lokal Banyumas Reny Andriyani.

Lurik berwarna hijau tua dan muda itu, tampak cantik dan anggun saat dibawakan Atikoh. Padahal, tak ada aksesoris tambahan yang digunakan.

Atikoh pun sangat percaya diri dengan potongan baju yang pas dan sesuai kepribadiannya. Bahkan di akhir penampilannya, Atikoh menyisipkan tarian singkat, mengikuti irama musik Banyumasan yang tampil saat itu.

“Sebagai Ketua Dekranasda Jateng, saya siap meng-endorse produk-produk UMKM, menjadi etalase. Biasanya yang saya pakai produk lokal, produk Indonesia,” ungkapnya di hadapan Andy Noya dan partnernya, Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan.

Diakui, desain pakaian yang dikenakan pas dengan karakternya. Sebab, Atikoh lebih menyukai pakaian yang simpel, anggun, sederhana, tidak banyak bling-bling. Dia pun mengapresiasi kemajuan desainer pakaian, yang juga binaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.

“Padahal baru tiga kali dilatih, dia sudah bisa membuat pakaian seperti ini,” terang Atikoh.

Melihat potensi Jawa Tengah yang luar biasa, dia pun akan terus berupaya meningkatkan pembinaan, dari hulu ke hilir. Mulai bagaimana perajin bisa memproduksi dengan memperhatikan aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, hingga menjalin program kemitraan dan mendorong pemasaran.

“Pameran ke luar provinsi ini juga sebagai upaya mendekatkan ke market. Kan lebih mudah bagi buyer kalau kita yang datang, memaparkan produk, buyer bisa melihat langsung, memegang, dengan begitu mereka akan yakin. Karena kalau bicara UMKM, trust itu penting sekali. Trust akan membangun loyalitas,” ujar Atikoh.

Sebelumnya, Ketua Dekanasda Bayumas Erna Husein juga diminta memeragakan pakaian yang juga dari bahan lurik khas wilayahnya. Dengan bangga, Erna mempromosikan pakaian yang dikenakan.

“Ini lurik Banyumas, produk baru kami. Tapi perajin bisa menghasilkan produk yang bagus, seperti yang saya dan Bu Ganjar pakai ini,” ungkapnya.

Erna bersyukur Banyumas menjadi ikon pameran kali ini. Termasuk, dukungan yang dilakukan pemerintah provinsi dan Dekranasda Jateng, dalam menyiapkan UMKM yang ikut.

“Alhamdulillah produk kami banyak yang laku dan pesan, baik makanan, batik, lurik, ecoprint, dan lainnya. Terima kasih Ibu Ganjar, sudah mempromosikan Banyumas. Semoga ini menjadi kebanggaan warga kami,” tandasnya.

Sementara, desainer Banyumas Reny Andriyani mengaku senang produknya tampil pada ajang di Makassar. Apalagi, diperagakan oleh istri gubernur dan bupati.

“Amazing ya. Kaget juga disuruh naik panggung, tidak ada persiapan. Saya ini ibu rumah tangga yang jadi penjahit di rumah. Senang sekali bisa ndandani ibu-ibu. Pameran ini bikin ketagihan,” ungkapnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>