Pemkab Kebumen Tuding Kenaikan Elpiji 3 Kg Dipicu Ulah Pengecer - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Pemkab Kebumen Tuding Kenaikan Elpiji 3 Kg Dipicu Ulah Pengecer

www.inikebumen.net KEBUMEN - Pemkab Kebumen menuding penyebab kenaikan harga elpiji ukuran 3 kilogram di tengah masyarakat akibat dari ulah pengecer. Pasalnya, baik dari agen maupun pangkalan tidak ada satupun yang menaikan harga.

Pemkab Kebumen Tuding Kenaikan Elpiji 3 Kg Dipicu Ulah Pengecer
Ilustrasi
"Karena itu barang bersubsidi maka semuanya diatur, termasuk harganya. Jadi kalau sekarang naik itu karena pengecer yang menaikan secara sepihak," ujar Kepala Seksi Pengawasan dan Distribusi Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen, Agung Patuh Gunawan Ahmadi, kepada inikebumen.net, Kamis (29/6/2017) pagi.

Agung Patuh mengaku pihaknya kesulitan mengontrol pengecer. Penyebab susahnya mengontrol pengecer karena mereka membeli tabung elpiji 3 kilogram di banyak tempat. Selain itu, juga mereka membeli di pangkalan dalam jumlah yang wajar.

"Kalau di pangkalan kita mudah mengawasinya, karena disana datanya jelas," tegasnya.Meski banyak yang mengeluhkan kenaikan harga elpiji itu, namun hingga saat ini pihaknya belum menerima aduan dari masyarakat.

Sementara itu, terkait dengan sempat terjadi kelangkaan, Agung Patuh membernarkannya. Kelangkaan terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, Minggu (25/6/2017). Penyebabnya, karena pada hari itu semua agen ageng-agen libur.

"Tapi pada Senin (26/6) sudah beroperasi kembali. Distribusinya juga sudah normal lagi," kata dia.

BACA JUGA: Sempat Langka, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp 30.000

Sebelumnya, meski Pemkab Kebumen telah menambah stok elpiji ukuran 3 kilogram selama Lebaran. Namun ternyata belum mampu menekan melonjaknya harga gas tabung melon itu di tengah masyarakat.

Di sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen sejak sehari menjelang Lebaran lalu, harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer mengalami kenaikan cukup signifikan. Rata-rata elpiji bersubsidi ini dijual pada kisaran Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Padahal Harga Eceran tertingi (HET) di tingkat pengecer maksimal hanya Rp 18.000.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>