Pemkab Kebumen Tuding Kenaikan Elpiji 3 Kg Dipicu Ulah Pengecer
Ilustrasi |
Agung Patuh mengaku pihaknya kesulitan mengontrol pengecer. Penyebab susahnya mengontrol pengecer karena mereka membeli tabung elpiji 3 kilogram di banyak tempat. Selain itu, juga mereka membeli di pangkalan dalam jumlah yang wajar.
"Kalau di pangkalan kita mudah mengawasinya, karena disana datanya jelas," tegasnya.Meski banyak yang mengeluhkan kenaikan harga elpiji itu, namun hingga saat ini pihaknya belum menerima aduan dari masyarakat.
Sementara itu, terkait dengan sempat terjadi kelangkaan, Agung Patuh membernarkannya. Kelangkaan terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, Minggu (25/6/2017). Penyebabnya, karena pada hari itu semua agen ageng-agen libur.
"Tapi pada Senin (26/6) sudah beroperasi kembali. Distribusinya juga sudah normal lagi," kata dia.
BACA JUGA: Sempat Langka, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp 30.000
Sebelumnya, meski Pemkab Kebumen telah menambah stok elpiji ukuran 3 kilogram selama Lebaran. Namun ternyata belum mampu menekan melonjaknya harga gas tabung melon itu di tengah masyarakat.
Di sejumlah wilayah di Kabupaten Kebumen sejak sehari menjelang Lebaran lalu, harga elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer mengalami kenaikan cukup signifikan. Rata-rata elpiji bersubsidi ini dijual pada kisaran Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tabung. Padahal Harga Eceran tertingi (HET) di tingkat pengecer maksimal hanya Rp 18.000.(*)