Bukit Hud Karangbolong Makin Diminati Wisatawan
Pengunjung Bukit Hud menikmati matahari terbit yang terlihat sempurna |
Uniknya, pengunjung yang datang ke tempat ini justru didominasi wisatawan dari luar Kabupaten Kebumen. Mereka banyak dari Jogja, Purworejo, Wonosobo, Banjarnegara, Cilacap hingga Banyumas. Bahkan, ada pengunjung yang berasal dari Tangerang, Banten.
"Saya tahu dari sosial media, karena penasaran saya datang kesini," ujar Farhan, warga Tangerang, saat berkunjung ke Bukit Hud, Sabtu (8/7/2017) pagi.
Farhan mengaku, datang bersama tiga temannya dari Tangerang. Mereka bermalam di obyek wisata tersebut dengan mendirikan tenda. "Karena ingin melihat sunrise, kalau kita menginap di tempat lain bisa ketinggalan momen," ucapnya.
Menurutnya, tak percuma jauh-jauh dari Tangerang datang ke Bukit Hud. Impiannya ingin melihat sunrise sempurna pun terkabul. "Ini sempurna banget, karena disisi selatan laut dan disisi utaranta perkampungan," imbuhnya.
Kepala Desa Karangbolong, Sobirin, mengatakan makin diminatinya Bukit Hud oleh wisatawan, karena fasilitas yang ada di obyek wisata terus dibenahi. Termasuk jalan menuju lokasi juga lebih mudah dilalui kendaraan.
Selain itu, berbagai fasilitas lainnya juga terus ditambah. Seperti tempat untuk berswafoto. Saat ini obyek wisata yang dikelola oleh Lembaga Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari desa setempat telah memiliki empat tempat untuk berswafoto. Yaitu, spot burung lawet, elang, kupu-kupu dan tebing samudera. Keempat spot baru menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Tak hanya itu, pengelola juga telah menyediakan lokasi untuk mendirikan tenda bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di kawasan tersebut. Maupun yang ingin ekskslusif melihat sunrise. Sejumlah fasilitas yang terus dilengkapi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Seperti rumah pohon, hingga fasilitas outbond yang baru saja dibuka.
Dengan berbagai fasilitas tersebut, tak heran Puncak Hud kini menjadi obyek wisata kian menjadi favorit di Kabupaten Kebumen. Pada libur Lebaran ini, pengelola wisata setempat memungut Rp 8.000 untuk setiap pengunjung yang akan berwisata ke Puncak Hud ditambah Rp 2.000 untuk parkir kendaraan. "Pada musim Lebaran kemarin pengunjung yang datang rata-rata setiap harinya antara 1.500 sampai 2.500 orang," kata Sobirin.(*)