Acara Sedekah Laut Nelayan Ayah Berlangsung Semarak
Peserta lomba perahu hias melintas di kawasan muara Sungai Bodo Ayah. Acara yang digelar pertama kali itu berlangsung dengan semarak. |
"Pesertanya merupakan nelayan di TPI Logending. Sedangkan perahu lainnya dari masyarakat sekitar sini juga," ujar Yoyok, kepada inikebumen.net.
Seluruh peserta, kata Yoyok, mengambil start dari Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Logending. Kemudian, para peserta menyusuri Sungai Bodo hingga Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah. "Mereka star dan finis di PPI Logending dengan jarak yang ditempuh mencapai enam kilometer," terangnya.
Ia mengungkapkan, lomba perahu hias merupakan kerjasama yang dilaksanakan oleh nelayan dengan Pemkab Kebumen dan Pos TNI AL Logending, Pangkalan TNI Al (Lanal) Cilacap. Para juara mendapatkan hadiah piala dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Cilacap dan uang pembinaan dari panitia.
"Kami ingin menunjukkan bahwa nelayan tidak sekadar mencari nafkah. Tetapi juga ikut menggelar kegiatan yang bersifat hiburan. Kegiatan ini sekaligus untuk mendukung pariwisata di Kebumen," imbuhnya.
Sebelum lomba perahu hias, nelayan setempat juga menggelar upacara larung sesaji sebagai bentuk rasa syukur atas mulai melimpahnya hasil tangkapan ikan. Ratusan nelayan setempat mengikuti ritual rutin yang digelar setahun sekali itu.
Kepala kambing kendit dilengkapi jarit lurik, selendang warna hijau, serta jajanan pasar, dilarung ke laut Selatan dalam tradisi itu. Tak hanya itu, seekor anak ayam yang masih hidup juga ikut dilarung untuk persembahan untuk penguasa pantai selatan.
Rangkaian acara sedekah laut ditutup dengan pagelaran wayang kulit pada Kamis (20/9/2017), yang juga bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Wayang kulit tersebut menghadirkan dalang Ki Guntur Riyanto Cilacap.(*)