Krisis Kemanusiaan di Myanmar, Bupati Kebumen Minta Warganya Cukup Berdoa di Rumah
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad. |
Menurut informasi yang diperoleh, pada acara lintas agama yang melibatakan FKUB, MUI, Ormas, Forkopimda, mengenai pernyataan sikap tentang konflik sosial di Rakhine Myanmar, warga Kebumen sepakat akan tetap menjunjung tinggi kerukunan umat beragama di Kebumen.
Dalam kesempatan itu pula, didapati kesepakatan bahwa umat muslim Kebumen tidak ada yang berangkat dalam aksi bela Etnis Rohingya di Magelang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh ketua MUI Kebumen Nursodik. Dirinya mengatakan cukup menggelar berdoa Bersama tanpa harus berangkat ke Magelang.
Selain itu, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti yang juga hadir dalam acara tadi malam mengatakan, membolehkan melakukan bela Islam etnis Rohingya Myanmar, namun dengan kegiatan positif.
Menurutnya candi Borobudur adalah selain merupakan warisan dunia, candi Borobudur adalah tempat ibadah dan juga merupakan objek vital nasional.
“Dalam peraturan perundang undangan, dalam menyampaikan pendapat di muka umum tidak boleh dilakukan di tempat ibadah dan juga di objek vital nasional. Sehingga hal tersebut merupakan pelanggaran hukum,” katanya.
Sehingga jelas sudah, bahwa pernyataan pemerintah Kebumen tidak mengijinkan umat Muslim untuk berorasi di Magelang, cukup berdoa di rumah saja.(*)