Liong Naga Doreng Meriahkan Kirab Cap Gomeh Kebumen
Liong Naga Doreng saat beratraksi pada Kirab Budaya Nusantara Cap Go Meh di Kebumen |
Adapun rutenya akan star dari halaman Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, ke Jalan Pramuka Kebumen, Jalan Pemuda, Jalan Pahlawan, Jalan S Parman (samping SMP 5). Kemudian, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan Letjen Suprapto, Jalan Kolonel Sugiono dan kembali ke Klenteng Kong Hwie Kiong.
Pemilik Roti Jempol ini, mengatakan patung Dewa Dewi yang selama ini berada di dalam klenteng juga dikeluarkan dan ikut dikirab keliling Kota Kebumen. Tak hanya patung Dewa Dewi dari Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen, acara tersebut juga mengundang tuan rumah Klenteng Hok Tek Bio Gombong, Kong Co 'Hok Tek Cin Sin' atau disebut sebagai Dewa Bumi.
"Ini bukan hanya sekedar ritual arak-arakan, tetapi juga diyakini sekaligus sebagai ritual menghalau musibah yang bisa datang dari darat dan lautan," katanya.
Umat di klenteng meyakini dengan mengarak Dewa Penguasa Laut dan Dewa Bumi, maka Dewa Dewi akan bahagia dan kemudian akan memberikan hasil bumi dan laut yang berlimpah bagi seluruh warga Kebumen. Kemudian pada malam harinya akan digelar pesta kembang api di halaman Klenteng yang sudah berumur ratusan tahun tersebut.
Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Kebumen, Sugeng Budiawan, mengatakan perayaan Cap Go Meh bukan sekadar untuk mengakhiri perayaan Imlek, melainkan bukti bahwa masyarakat bersatu dalam keberagaman dan ini patut dipertahankan.
Menurutnya, perayaan Kirab Budaya Nusantara Cap Gomeh bukan hanya milik keturunan Tionghoa saja. Namun, merupakan kebudayaan bersama dimana ada akulturasi budaya di dalamnya. "Kami melibatkan warga lokal untuk partisipasi," kata Sugeng Budiawan.((*)