Warga Jogosimo Lepas Tukik Bertepatan dengan Hari Jadi Kebumen
Bertepatan dengan Hari Jadi ke-389 Kabupaten Kebumen, warga Desa Jogosimo Kecamatan Klirong, melepasliarkan tukik atau anak penyu ke lautan bebas, Selasa 21 Agustus 2018. |
Kepala Desa Jogosimo Sokhibun, menjelaskan jumlah tukik yang dilepas ke alam bebas Selasa kemarin sebanyak 50 ekor. Sebenarnya, kata dia, ada 71 ekort tukik siap dilepaskan dari hasil penangkaran oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Namun saat hendak dipindahkan, ada 30 butir telur yang mengalami cacat dan retak sebelum dipindahkan ketempat penetasan yang aman. Telur penyu yang berhasil diselamatkan tersebut ditetaskan di dalam pasir sedalam 30 cm yang perpagar bambu.
"Telur penyu ditemukan pada tanggal 20 Juni 2018 dan berhasil menetas pada 4 Agustus 2018 kemarin.Lama penetasan sekitar 45 hari sekarang para Tukik ini baru berumur 6 hari,” kata Sobikhun, kepada wartawan.
Kepala BKSDA Jawa Tengah Suharman, mengapresiasi warga setempat yang berinisiatif menangkarkan anak penyu hingga dilepasliarkan ke alam bebas. Terlebih penyu merupakan satwa yang dilindungi.
"Saya surprise, ini juga untuk mengedukasi masyarakat bahwa penyu adalah satwa yang dilindungi," ujarnya.
Pihaknya juga akan mengkaji wilayah pesisir selatan untuk dijadikan menjadi wilayah konservasi. Hal ini lantaran sudah sering ditermukan telor penyu di wilayah selatan Kebumen itu.
Anggota Komisi IV DPR RI KRT Darori Wonodipuro, meminta BKSDA dan Pemkab Kebumen memperhatikan betul kawasan pesisir selatan menyusul banyaknya temuan telor penyu.
Pihaknya akan mendorong agar wilayah tersebut menjadi wilayah konservasi penyu. Hal ini perlu dilakukan agar habitat penyu tidak punah. "Kalau menjadi wilayah konservasi nanti bisa menggunakan dana pemerintah," tegasnya.(*)