Masuk Kawasan Geopark Karangsambung Karangbolong, Pernah Ada Aktivitas Gunung Api Purba di Sempor
Kawasan Waduk Sempor menjadi salah satu bagian dari Geopark Karangsambung Karangbolong. |
Baru pada tahun 1958, Waduk Sempor mulai dibangun Pemerintah Indonesia. Waduk tersebut membendung Sungai Cincingguling yang mengalir dari kaki pegunungan Serayu Selatan.
Waduk Sempor pernah jebol pada tahun 1967, saat itu bendungannya masih berupa timbunan tanah. Musibah ini menyebabkan banjir yang menewaskan sekitar 127 orang. Di salah satu desa yang terkena banjir akibat tragedi jebolnya waduk Sempor, ada masjid yang baru selesai dibangun pada tahun 1960, selamat dari terjangan banjir, yakni Masjid Pancasila. Masjid ini sudah dipugar dan lokasinya tidak jauh dari waduk yang dibangun lagi pada masa orde baru.
Waduk Sempor yang sudah dibangun kembali, diresmikan pada Maret 1978 oleh Presiden Soeharto.
Dari sisi geologi, Waduk Sempor menarik antara lain karena keberadaan batuan beku yang secara alami berada di sekitar dinding penyangga bangunan waduk.
Peneliti Geologi UGM Dr Wahyu Wilopo ST MEng, yang pernah mengunjungi Waduk Sempor pada permulaan tahun 2014, menyebut keberadaan batuan tersebut bisa mengantisipasi amplifikasi dari gelombang gampa. "Batuan kompak, keras dan masif mampu meredam getaran gempa," katanya.
Di Waduk Sempor juga bisa dilihat banyak batu-batu besar. Menurut Peneliti Utama pada UPT BIKK LIPI Karangsambung Ir Chusni Ansori MT batu-batu besar tersebut adalah breksi gunung api.
"Bongkahan-bongkahan itu lepas dari kelompok breksi F Waturanda akibat proses pelapukan. Keberadaan batuan ini menandakan bahwa pada masa lalu di sekitar kawasan ini pernah ada aktivitas gunung api purba. Fragmen batuannya merupakan andesit," jelasnya dalam perbincangan group Whats App (GWA) WargaNet Kebumen.
Dalam Keputusan Bupati Kebumen Nomor 070/179/2018, yang masuk ke dalam kawasan Sempor ada 5 kecamatan. Yaitu Sruweng, Karanganyar, Gombong, Sempor dan sebagian Rowokele.(*)