Wartawan Senior Kedaulatan Rakyat Nahkodai PWI Kebumen
www.inikebumen.net PURWOREJO - Wartawan senior Kedaulatan Rakyat, Bagus Sukmawan, resmi menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kebumen.
Bagus Sukmawan dilantik bersama pengurus PWI Kabupaten Kebumen dan Purworejo periode 2018-2-21 oleh Ketua PWI Jateng Amir Machmud, di Hotel Ganesha Purworejo, Senin, 10 Desember 2018.
Bagus Sukmawan, atau yang akrab disapa Iwang ini menggantikan Komper Wardopo, yang mengundurkan diri karena mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan pada Pemilu 2019 mendatang.
Sementara untuk posisi Sekretaris PWI Kabupaten Kebumen dijabat oleh Supriyanto, wartawan Suara Merdeka dan Bendahara dijabat oleh M Fuad Hasyim dari Kebumen Ekspres.
Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Ketua DPRD Purworejo Luhur Pambudi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kebumen Cokro Aminoto, Kabag Humas Setda Kebumen Budhi Suwanto serta sejumlah pejabat lainnya.
Pelantikan didahului dengan pembacaan SK oleh Sekretaris PWI Jateng, Isdiyanto, dan dilanjutkan dengan orientasi wartawan di tempat yang sama.
Dalam sambutannya, Amir Machmud, menyampaikan anggota dan pengurus PWI Kebumen dan Purworejo merupakan bagian dari wartawan yang mau berfikir waras.
"Mengapa saya sebut waras? Karena praktik jurnalistik sekarang menggambarkan dua sisi yang berbeda,” kata Amir Machmud.
Menurutnya, "peperangan" besar sejak Pilpres 2014 lalu lanjutnya, ada wartawan dan media yang betul-betul mau berada di ruang yang jernih dan keruh. Banyak wartawan yang mau dan bertekad menjaga pilar keberagaman, kebhinnekaan dan NKRI.
"Mereka ini yang saya sebut jurnalis jernih. Namun tidak kurang yang memilih menjadi bagian yang menentang ke-NKRI-an, mereka yang masuk dalam jurnalis keruh,” sambungnya.
Untuk menjadi seorang wartawan yang baik, salah satu ukurannya adalah sejauh mana itikad wartawan menjaga KEJ (Kode Etik Jurnalistik). Wartawan yang baik juga harus selalu menjaga kepercayaan terhadap masyarakat, salah satu caranya adalah menjaga akubtabilitas dan keakuratan berita.
Penyebutan nama, tempat, jabatan, tanggal terjadinya peristiwa harus benar-benar akurat. Sekarang ini banyak berita yang hanya mengandalkan status di media sosial. Hal tersebut sangat tidak dibenarkan karena mekanisme jurnalistik tidak terpenuhi.(*)