Hormati Arwah Leluhur, Klenteng Kong Hwie Kiong Kebumen Gelar Sembahyang King Hoo Ping
Sembahyang King Hoo Ping di Klenteng Kebumen |
Ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan bagi leluhur digelar pada bulan 7 tanggal 15 penanggalan Imlek (Jiet Gwee). Tujuannya untuk mendoakan dan menghormati arwah leluhur yang sudah meninggal dunia.
Bertepatan dengan tanggal 15 bulan 7 pada penanggalan Imlek atau Jiet Gwee yang dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa arwah leluhur akan kembali ke dunia. Sembayangan ini, sebagai wujud mengenang jasa para leluhur.
Warga Tionghoa percaya pada bulan ini dipercaya pintu neraka dibuka. Sehingga para arwah keluar untuk mencari makan serta untuk mencari dukungan doa. Selain itu, sembahyang King Hoo Ping juga diperuntukan bagi roh atau arwah leluhur yang tidak terawat.
Aneka sesaji seperti daging, nasi, jajanan pasar, hingga buah-buahan diletakkan di meja altar. Tak jauh dari sesaji ditancapkan bendera kertas warna warni.
"Sembahyang King Hoo Ping sebagai penghormatan dan pengenangan kembali atas arwah leluhur, saudara, sahabat yang telah mendahului kita," ujar Ketua Yayasan TITD Kong Hwie Kiong Sugeng Budiawan, disela-sela acara.(*)