Mulai Bulan Depan, Tiap Tanggal 21 ASN Kebumen Wajib Pakai Baju Kebumenan - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Mulai Bulan Depan, Tiap Tanggal 21 ASN Kebumen Wajib Pakai Baju Kebumenan

Pakaian adat tersebut dilaunching setelat terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pakaian Adat Khas Kabupaten Kebumen.
Mulai Bulan Depan, Tiap Tanggal 21 ASN Kebumen Wajib Pakai Baju Kebumenan
Bupati Kebumen bersama Forkopimda mengenakan pakaian ada khas Kebumen
www.inikebumen.net KEBUMEN - Pemkab Kebumen akan mewajibkan seluruh ASN untuk memakai pakaian adat khas Kebumen setiap tanggal 21 setiap bulannya. Kebijakan itu mulai diberlakukan pada September 2019 mendatang.

"Setelah dilaunching, mulai bulan depan setiap tanggal 21 ASN wajib memakai pakaian adat Kebumen," ujar Sekretaris Daerah Kebumen Ahmad Ujang Sugiono, di Pendopo Rumdin Bupati Kebumen, Rabu, 21 Agustus 2019.

Pakaian adat Khas Kebumen dilaunching oleh Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, pada rangkaian upacara Pengetan Ambal Warsa Kaping 390 Kabupaten Kebumen yang digelar di Alun-alun Kebumen, Rabu pagi. Launching ditandai dengan pemakaian ikat kepala kepada Mas Kebumen yang didampingi Mbak Kebumen.

Pakaian adat tersebut dilaunching setelat terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 35 Tahun 2017 tentang Pakaian Adat Khas Kabupaten Kebumen. Sesuai dengan Perbup itu, pakaian adat untuk laki-laki terdari dari surjan lengan panjang dengan kerah berdiri, bahan baju lurik motif kecil warna coklat tanah kehijauan. Kemudian, berkancing bungkus sesuai warna busana tiga kancing kait dikrah, dua buah di dada kanan kiri.

Kemudian, celana panjang komprang warna hitam, lancingan bebed panjen kain Batik Kebumen motif jagatan latar putih bahan katun. Ikat Pinggang berupa sabuk kopel, penutup kepala meretan berbentuk segitiga

Motif meretan warna dasar merah kecoklatan dibingkai batik motif modang, gambar lawet berwarna hitam disetiap ujungnya, gambar lawet pada ujung segitiga lebih besar, cucuk lawet menghadap ke depan dengan bahan katun. Alas kaki sepatu pantofel hitam, kaos kaki hitam atau sandal bandolan

Sementara, pakaian adat perempuan terdiri dari kebaya kartini lengan panjang warna coklat kehijauan, stagen warna hitam, kain batik Kebumen motif jagatan latar putih dengan wiron mataraman dengan bahan katun. Alas kaki sepatu pantofel hitam atau sandal selop terbuka, rambut sanggul jogja, bagi yang berjilbab warna kerudung krem

Hadir pada acara itu, Wakil Bupati Arif Sugiyanto, Ketua Sementara DPRD Kebumen Adhitya Wisnu Bayu Aji, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede. Sekda Ahmad Ujang Sugiono, serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kebumen.

Untuk kali pertama, pakaian adat tersebut dipakai oleh seluruh peserta upacara Hari Jadi ke-390 Kabupaten Kebumen di Alun-alun Kebumen. Selain itu, seluruh pada upacara tersebut juga diiringi oleh gamelan.

Pada kesempatan itu, dilakukan penyerahan penghargaan tingkat Nasional dan Provinsi yang diterima oleh Kabupaten Kebumen. Yang dilanjutkan dengan parade cepetan. Bahkan, bupati bersama Forkopimda sempat ikut menari bersama ribuan penari cepetan.  

Pesta Rakyat "Tenongan" juga turut memeriahkan puncak Hari Jadi tersebut. Tenongan tersebut merupakan persembahan dari OPD, Kecamatan dan 460 desa/kelurahan se- Kabupaten Kebumen.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan peringatan Hari Jadi Kabupaten Kebumen yang diperingati pada 21 Agustus merupakan yang pertama kali berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 2018 tentang Hari Jadi Kebumen. Sebelumnya, diperingati setiap 1 Januari.

"Semoga ini akan menjadi semangat baru, spirit baru, dan tekad baru untuk terus berkarya dan berprestasi, memajukan dan menyejahterakan Kabupaten Kebumen," kata Yazid Mahfudz.  

Diusianya ke-390, kata Bupati, Pemkab Kebumen akan terus melakukan berbagai program, inovasi, terobosan dan berbagai upaya untuk memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah kegiatan-kegiatan nyata untuk mengurangi angka kemiskinan penduduk.

"Alhamdulillah, angka kemiskinan kita terus berkurang. Dari 19,60 pada tahun 2017 turun menjadi 17,47 pada tahun 2018. Sudah lebih kecil dari target RPJMD sebesar 17,74 persen," ujarnya.   

Bupati menegaskan, pihaknya serius dan terus bertekad mengurangi kemiskinan. "Kita libatkan banyak OPD, melalui program atau kegiatan yang dilaksanakan. Serta  besarnya anggaran yang kita alokasikan," imbuhnya.

Ia berharap, seluruh elemen bersama-sama turun tangan, bahu membahu mengatasi kemiskinan. Yang tidak kalah penting, dirinya mengajak seluruh masyarakat agar menghilangkan mental miskin. Mental tangan di bawah, mental mudah menyerah, fatalis dan mental negatif lainnya.

"Kita harus bermental kaya,  bermental tangan di atas, bermental pejuang dan pemenang. Insya Allah kita akan dimenangkan, dikayakan dan dimakmurkan oleh Allah SWT," tandasnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>