Tepat Kebumen Berusia 390 Tahun, Pusaka Puser Bumi Dijamas untuk Pertama Kalinya
Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, menyiramkan air kembang ke tombak yang selama ini disimpan di Rumah Dinas Bupati. |
Sebelum penjamasan dilaksanakan, terlebih dulu diawali dengan doa bersama memohon keselamatan kepada Tuhan.
Jamasan dipimpin oleh R Ng Arif Priyantoro Diprojo dan M Ng Hargo Yohanes Rekso Budoyo. Jamasan ini sebagai bentuk penghormatan benda-benda pusaka peninggalan leluhur agar tetap terawat dan terjaga keasliannya.
Pusaka Puser Bumi yang dijamas berupa dua tombak bersejarah berusia ratusan tahun. Karena belum pernah dijamas, kondisi kedua tombak dipenuhi karat.
Pada prosesi jamasan menggunakan warangan, yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia. Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri.
Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka menjadi tampak jelas dan terlihat kontras. Hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.
Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang setaman diantaranya mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga. Kemudian pewangi dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa(ratus), kelapa, hingga kuas cat.
Setelah dijamas, pusaka dikirab keliling Alun-alun Kebumen. Usai dikirab, Pusaka Puser Bumi kembali disimpan di Rumah Dinas Bupati. Acara jamasan selesai saat magrib tiba.
Hadir pada acara itu, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Ketua Sementara DPRD Kebumen Adhitya Wisnu Bayu Aji, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede. Sekda H Ahmad Ujang Sugiono SH, serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kebumen.(*)