Gali Situs Sejarah Kebumen, Jejak Empu Wongso Kerti Mulai Ditelusuri - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Gali Situs Sejarah Kebumen, Jejak Empu Wongso Kerti Mulai Ditelusuri

Kebumen adalah benteng pertahanan sisi barat Mataram, pertempuran-pertempuran pun banyak terjadi di tempat ini. Sehingga tidak heran banyak empu yang tinggal di wilayah Kebumen, seiring dengan kebutuhan senjata kala itu.
Gali Situs Sejarah di Kebumen, Jejak Empu Wongso Kerti Mulai Ditelusuri
Doa bersama di Makam Eyang Wongso Kerti di Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen
www.inikebumen.net KEBUMEN - Jejak Empu Wongso Kerti yang hidup di era Perang Jawa mulai ditelusuri. Penelusuran dimulai dengan ziarah dan doa bersama di Makam Eyang Wongso Kerti di Pemakaman Umum Dukuh Tembana Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kamis sore, 26 September 2019.

Doa bersama yang dipimpin oleh Abdul Syukur, Imam Masjid Al Barokah desa setempat diikuti oleh Kepala Desa Kutosari M Fadlan, serta para budayawan dan pegiat sejarah di Kebumen. Usai doa bersama, mereka makan bersama tumpeng rajeg besi.

Praktisi spiritual dan pegiat keris dari Garda Mangkunegaran, Raden Ngabehi Arif Priyantoro, mengatakan Eyang Wongso Kerti merupakan salah satu empu yang pernah hidup di Kebumen.

"Pada era Perang Jawa, Eyang Wongso Kerti salah satu empu yang dihormati dan disayangi oleh Pangeran Diponegoro," ujar Arif Priyantoro, usai acara.

Arif menuturkan, di Kabupaten Kebumen pernah ditinggali oleh empat empu yang hidup di era Perang Jawa. Yaitu Empu Astraguna di Desa Peniron Kecamatan Pejagoan, Empu Singondanu di Desa Sitiadi Kecamatan Puring, Empu Wongso Kerti di Desa Kutosari Kecamatan Kebumen dan Empu Supo Anom di Pager Jawa Karangsambung.

"Untuk Eyang Wongso Kertini merupakan empu ketiga yang kami telusuri. Setelah ini kita menelusuri Eyang Supo Anom di Pager Jawa," tuturnya.

Menurutnya, keempat empu tersebut diprediksi hidup di era yang hampir bersamaan, yaitu pada masa Perang Jawa. Hal ini, karena Kebumen merupakan benteng pertahanan sisi barat Mataram.

"Jadi kalau di Kebumen banyak hidup empu itu sangat sinkron karena memang kebutuhan senjata waktu sangat banyak. Itu karena pertempuran-pertempuran banyak terjadi disini," terangnya.

Namun demikian, pihaknya masih perlu melakukan penggalian data lebih mendalam. "Kita masih terus mengumpulkan informasi dan sata awal perjalanan beliau," imbuhnya.

Kepala Desa Kutosari M Fadlan, berharap setelah berhasil ditelusuri keberadaan Makam Empu Wongso Kerti bisa ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemkab Kebumen.

"Situs ini sudah lama, tapi kami dari pihak desa masih blank dalam penggalian data dan peninggalan-peninggalan beliau," ujarnya.

Selama ini, kata Fadlan, makam tersebut di hari-hari tertentu banyak dikunjungi para peziarah. Namun, warga setempat banyak yang belum mengetahui tentang sejarah tersebut.  "Justru orang luar yang sering ziarah kesini," imbuhnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>