Waduh, Ternyata Masih Ada Desa di Kebumen Belum Memiliki KPAD
Yuniati Zainul Khasanah |
Kondisi di Desa Sumberadi ini diketahui saat berlangsungnya "Penyuluhan Perlindungan Anak" yang diselenggarakan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Sumberadi, Rabu siang, 2 Oktober 2019 di Balai Desa setempat.
"TP PKK Desa Sumberadi perlu mendorong Pemdes Sumberadi untuk segera membentuk KPAD," pesan Yuniati Zainul Khasanah, Ketua Pokja I TP PKK Kecamatan Kebumen yang menjadi nara sumber penyuluhan tersebut.
Untuk koordinasi pembentukan sekarang menurut Yuniati mestinya lebih mudah. Karena hanya satu dinas yang menangani, yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dispermades dan P3A).
Selanjutnya terkait perlindungan terhadap anak menurut Yuniati perlu dilakukan dengan beberapa hal. "Selain memberikan pemahaman tentang hak-hak anak juga pengenalan terhadap organ-organ reproduksi. Sehingga anak-anak paham mana bagian tubuhnya yang tak boleh dipegang orang lain," jelasnya.
Belum semua orang tua siap menghadapi anak-anaknya yang tengah tumbuh dewasa. Seorang peserta menceriterakan pengalamannya saat putrinya mengalami menstruasi pertama kali. "Tadinya saya berbohong dengan mengalihkan perhatian, bahwa sumber keluarnya darah mungkin dari bagian belakang tubuhnya," ujarnya.
Penjelasan tersebut malah membuat putrinya penasaran dan meyakinkan lagi bahwa darah yang keluar berasal dari alat kelaminnya. Barulah si ibu menyadari perlunya memberi pemahaman tentang menstruasi pada putrinya itu.
Pengalaman salah seorang peserta itu direspon Yuniati dengan perlunya orang tua sering berdialog dengan anak-anaknya tentang berbagai hal yang dialaminya. "Agar kita bisa tahu lebih awal, apa yang dialami anak-anak, sehingga kita juga bisa lebih cepat meresponnya," pesan Yuni.
Ketua TP PKK Desa Sumberadi Puji Ratnaningsih dalam sambutannya mengingatkan bahwa anak merupakan aset negara yang harus diperhatikan haknya. "Masih banyak orang tua yang belum memahami hak anak, sehingga TP PKK memandang perlu mengadakan penyuluhan ini," katanya.
Penyuluhan yang diikuti sekitar 70-an ibu-ibu anggota PKK berlangsung menarik. Beberapa peserta tak hanya bertanya juga ada yang berbagi pengalamannya. Meski acara sudah berakhir, banyak ibu-ibu yang tak segera beranjak dari tempat duduknya karena masih ingin melanjutkan pembicaraan.(*)