Meningkatkan Ketakwaan Dari Rumah - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Meningkatkan Ketakwaan Dari Rumah

Sudah semakin banyak yang kurang peduli dengan keadaan keluarga di rumah masing-masing, sehingga Allah SWT menciptakan situasi yang membuat orang harus lebih banyak di rumah.
Meningkatkan Ketakwaan Dari Rumah
Kang Juki
INI Kebumen, JUMAT, 24 April 2020 bertepatan dengan 1 Ramadhan 1441 H, saat umat Islam mulai diwajibkan berpuasa. Di bulan Ramadhan biasanya umat Islam menjadi lebih rajin ke masjid, mengerjakan shalat lima waktu secara berjamaah dan shalat tarawih di malam harinya. Namun tahun ini umat Islam harus mengisi bulan Ramadhan dengan cara yang berbeda.

Berjangkitnya pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) membuat masyarakat diminta untuk tetap di rumah saja dalam menjalankan aktivitas. Menghindari kerumunan dan menjaga jarak secara fisik jika terpaksa harus berinteraksi dengan orang lain. Agar mata rantai penyebaran Covid-19 bisa terputus.

Masjid-masjid menjadi tak semeriah di bulan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Tak ada yang tahu, heningnya masjid apakah diikuti rumah-rumah keluarga muslim yang dipenuhi dengan aktivitas ibadah atau tidak. Masing-masing keluarga yang mengetahui kondisi rumah masing-masing.

Mungkin banyak yang menggerutu, mengapa mau beribadah dibatasi. Mau ke masjid kok tidak boleh. Ketimbang membuat polemik dalam situasi yang memprihatinkan ini, akan lebih baik untuk mengambil hikmah dari peristiwa yang tengah terjadi.

Allah SWT mungkin tengah mengingatkan umat Islam khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya. Sudah semakin banyak yang kurang peduli dengan keadaan keluarga di rumah masing-masing, sehingga Allah SWT menciptakan situasi yang membuat orang harus lebih banyak di rumah.

Berbagai aktivitas keagamaan di kalangan umat Islam dewasa ini memang semakin meningkat. Peringatan hari-hari besar Islam, kajian-kajian keagamaan, kegiatan bershalawat dan berbagai bentuk kegiatan lainnya silih berganti diadakan dan berlangsung meriah.

Yang menjadi pertanyaan apakah kemeriahan kegiatan yang diikuti tersebut kemudian dibawa ke rumah masing-masing untuk menciptakan suasana rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah?

Di Kebumen umat Islam masih perlu prihatin dengan tingginya angka perceraian. Juga masih ada saja pasangan tak resmi yang terkena razia di hotel-hotel. Bukan tidak mungkin jika razia dilakukan setiap hari, tetap saja ada pasangan tak resmi yang terkena.

Tapi barangkali kemudian akan ada yang protes, kalau sering razia nanti hotel sepi. Apa hotel dibuat semata-mata dibuat untuk bermaksiat sehingga jadi sepi kalau ada razia?

Umat Islam diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarganya dari api neraka, sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam Al Quran surat At Tahrim ayat 6,

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Datangnya bulan suci Ramadhan berbarengan dengan saat pandemik Covid-19, mungkin cara Allah SWT mengingatkan kelalaian umat Islam. Semakin banyak yang mengabaikan penegakkan amar makruf nahi mungkar di rumah masing-masing, walau di luar rumah disibukkan dengan berbagai aktivitas keagamaan.

Kian banyak suami yang kurang mengontrol istri atau sebaliknya, orang tua juga kurang peduli terhadap perilaku anak-anaknya. Akibatnya rumah tangga bisa jadi malah tempat bersembunyi yang baik dari berbagai kemaksiatan yang dijalani masing-masing anggota keluarga.

Seolah semua baik-baik saja, padahal yang terjadi adalah keengganan untuk saling peduli. Keengganan untuk menegakkan amar makruf nahi mungkar dalam rumah tangganya, terhadap seluruh anggota keluarganya.

Mari sama-sama menyambut dengan gembira perintah Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183,  "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Jika pada tahun-tahun sebelumnya, sambutan itu berupa kesemarakan berbagai macam kegiatan, di tahun ini dilakukan dengan membenahi rumah masing-masing. Meningkatkan ketakwaan seluruh anggota keluarga dalam rumah masing-masing.

Jika seluruh anggota keluarga meningkat ketakwaannya, keluarga yang  sakinah, mawaddah wa rahmah Insya Allah akan menjadi nyata. Marhaban ya Ramadhan.(*)

Kang Juki
Penulis adalah jamaah Masjid Agung Kauman, Kebumen.
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>