Ratusan Calon Prajurit TNI AD di Gombong Jalani Rapid Test Covid-19 - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Ratusan Calon Prajurit TNI AD di Gombong Jalani Rapid Test Covid-19

"Sesuai dengan protap yang kami buat, manakala ada yang reaktif akan diisolasi di Rumkitban yang ada di Gombong," Dan Secata Gombong.
Ratusan Calon Prajurit TNI AD di Gombong Jalani Rapid Test Covid-19
Siswa Secata Gombong mengikuti rapid test Covid-19.
INI Kebumen, GOMBONG - Sekolah Calon Tamtama Rindam IV/Diponegoro (Secata) Gombong akan mengisolasi siswanya jika dinyatakan reaktif pada rapid test atau tes cepat Covid-19. Rumkitban Gombong disiapkan untuk tempat isolisasi sambil menunggu proses pengambilan swab.

"Sesuai dengan protap yang kami buat, manakala ada yang reaktif akan diisolasi di Rumkitban yang ada di Gombong. Selanjutnya akan kita koordinasi untuk melaksanakan swab di Kabupaten (Kebumen) kita tunggu hasilnya," kata Komandan Secata Gombong Letkol Inf Joni Eko Prasetyo, disela-sela kegiatan Rapid Test di Secata Gomobng, Sabtu 30 Mei 2020.

Sebanyak 286 siswa Sekolah Calon Tamtama Rindam IV/Diponegoro Gombong menjalani rapid test atau tes cepat Covid-19. Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Jenderal Soedirman Komplek Secata itu juga diikuti oleh 60 pelatih dan petugas dapur setempat.

Bupati Yazid Mahfudz bersama sejumlah pejabat meninjau langsung kegiatan tersebut. Diantaranta, Asisten Sekda Heri Setyanto, Kepala Satpol PP R Agung Pambudi, Kepala Dinas Kesehatan HA Dwi Budi Satrio, Plt Kepala Pelaksana BPBD Teguh Kristiyanto dan sejumlah perwakilan OPD terkait.

Komandan Secata Gombong Letkol Inf Joni Eko Prasetyo menjelaskan peserta yang mengikuti rapid test merupakan siswa calon prajurit TNI AD yang sedang menempuh pendidikan. 

"Mereka ini adalah siswa pendidikan gelombang I tahun 2020, posisi mereka sedang menjalani pendidikan sekitar sebulan," katanya.

Selama pandemi Covid-19, lanjut dia, proses belajar mengajar di Ssecata Gombong menerapkan protokol Covid-19 secara ketat.

Diantaranya, semua siswa dan pelatihan wajib memakai masker. Kemudian, jarak perorangan dalam semua kegiatan, termasuk di dalam kelas yang digunakan belajar mengajar maksimal hanya 30 orang dengan jarak 1 meter.

"Sesuai dengan komando atas, kita tidak melaksanakakn kegiatan ke luar. Tetap berada di dalam asrama, tidak ada libur. Pelatihan tetap berjalan di dalam Komplek Secata," tutupnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>