Puluhan Santri Positif Covid-19, Dua Pesantren di Kebumen Tutup Sementara
"Selama 14 hari akan diselenggarakan dapur umum dari Pemkab melalui BPBD," ujarnya.
 |
| Santri antre akan mengikuti tes swab massal |
Untuk mencegah lebih luas penyebaran virus itu, Pemkab Kebumen akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro di kedua ponpes tersebut.
Bupati Yazid Mahfudz, memimpin rapat rapat koordinasi dan evaluasi terkait perkembangan kasus tersebut. Rakor diselenggarakan di Ruang Jatijajar Kompleks Pendopo Bupati, Senin, 21 September 2020.
Hadir pada rapat itu Wakil Bupati Arif Sugiyanto, Sekda Ahmad Ujang Sugiono dam unsur Forkopimda Kabupaten Kebumen.
Koordinator Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen, Cokro Aminoto, mengatakan Bupati Kebumen selaku Ketua Gugus Tugas telah mengambil kebijakan penanganan di dua pondok pesantren tersebut.
"Penanganan kasus di lingkungan pondok harus fokus dan terkolaborasi antara petugas, santri, pengelola, jajaran kyai dan masyarakat. Terutama dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19," kata Cokro, dalam siaran persnya.
Menurutnya, di dua pondok pesantren itu akan dilakukan lockdown mikro (penutupan kegiatan pondok) selama 14 hari.
"Selama 14 hari akan diselenggarakan dapur umum dari Pemkab melalui BPBD," ujarnya.
Sementara itu, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kebumen bertambah 11 orang. Dari kesebelas kasus tersebut, terbanyak merupakan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi terdahulu. Baik kontak guru, suami yang baru dari Kalimantan.
"Lainnya, kasus memiliki riwayat perjalanan ziarah keliling, kasus bekerja di Jakarta. 2 bulan sekali balik ke rumah di wilayah kecamatan Sruweng. Dan Pulang dalam keadaan sakit," bebernya.
Hingga Selasa 22 September 2020 pagi, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen tercatat 407 orang. Dari jumlah itu 154 menjalani isolasi, 242 sembuh dan 11 meninggal dunia.(*)
