Yazid Mahfudz, Orang Pertama di Kebumen yang Punya Uang Pecahan Rp 75 Ribu
Penukarannya bisa dipesan secara kolektif. Adapun persyaratan untuk mendapatkan uang itu diantaranya, WNI, memiliki KTP, minimal mewakili 17 orang.
Bupati Yazid Mahfudz, menerima uang pecahan Rp 75.000 |
Uang tersebut merupakan uang rupiah edisi khusus menyambut HUT ke-75 Republik Indonesia yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI).
Analis Eksekutif Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Purjoko, memperkenalkan uang pecahan tersebut sekaligus menyerahkannya sebagai kenang-kenangan kepada Bupati Yazid Mahfudz di Rumah Dinas Bupati Kebumen, Selasa, 15 September 2020.
Purjoko mengatakan uang pecahan Rp 75.000 ini memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan uang-uang rupiah. Khusus menyambut kemerdekaan RI yang pernah diterbitkan BI.
Uang rupiah khusus yang diterbitkan adalah uang lembaran Rp 75.000. Ini menjadi momen langka mengingat Bank Indonesia biasanya mengeluarkan rupiah edisi khusus berbentuk koin.
"Pecahan uang Rp 75.000 ini dicetak terbatas, hanya 75 juta lembar. Sedangkan, di Jawa Tengah hanya kebagian 3 juta lembar," kata Purjoko, usai melakukan audiensi dengan Bupati Kebumen.
Purjoko menambahkan, masyarakat dapat secara kolektif melakukan penukaran uang edisi khusus tersebut.
Uang tersebut dapat diperoleh dengan menukarkan uang sejumlah Rp 75.000 dengan satu lembar uang khusus itu.
Namun, masyarakat dibatasi hanya boleh memiliki satu lembar per KTP. Bila tertarik, masyarakat dapat mengikuti mekanisme penukaran pada aplikasi berbasis website melalui tautan https://pintar.bi.go.id maupun kanal media sosial Bank Indonesia.
Penukarannya bisa dipesan secara kolektif. Adapun persyaratan untuk mendapatkan uang itu diantaranya, WNI, memiliki KTP, minimal mewakili 17 orang. "Jadi satu KTP dapat 1 lembar," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Purjoko juga menyampaikan beberapa kerjasama yang akan dijalin antara BI dan Pemkab Kebumen.
Meliputi terkait sejumlah program untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Kebumen. Kemudian, terkait fasilitasi pengembangan UMKM dan pengembangan ekonomi pesantren.
Bupati Yazid Mahfudz, berharap, kerjasama yang telah terbangun dapat terus ditingkatkan pada masa mendatang.
"Ini penting sebagai upaya nyata meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Bupati juga berharap Kas Keliling Bank Indonesia dapat meningkatkan pelayanan penukaran uang. Hal ini perlu agar uang rusak yang beredar di masyarakat bisa diganti dengan uang yang lebih bagus.
Pada sisi lain, masyarakat juga perlu diedukasi agar bisa menghargai uang. Penghargaan itu diantaranya adalah dengan tidak meremas, melipat, maupun menstaples uang yang dimilikinya.
Turut hadir pada audiensi itu, Kabag Perekonomian Setda Kebumen Yunita Prasetyani.(*)