Tambah 42, Seluruh Desa di Kebumen Bebas dari Perilaku BABS
Terakhir pada 2019 menganggarkan sebanyak Rp 4,923 miliar untuk membangun 1.641 unit jamban.
Wahyu Setianingsih |
Bupati Yazid Mahfudz, mengatakan berdasarkan data, eksisting Desa ODF di Kabupaten Kebumen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir juga mengalami peningkatan.
Hingga 2020 ini ada penambahan 48 desa, sehingga sejumlah 460 desa di Kabupaten Kebumen sudah ODF.
"Besar harapan kami seluruh masyarakat Kabupaten Kebumen sudah dapat 100 persen mengakses ke jamban sehat," kata Bupati saat menerima Penerimaan Tim Penilai Open Defication Free (ODF) dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Ruang Arungbinang, Kamis, 5 November 2020.
Menurutnya, pencapaian ODF di Kabupaten Kebumen merupakan kerja bersama lintas sektor. Mulai dari OPD hingga desa dan kelurahan, serta masyarakat yang mendukung terwujudnya desa dan kecamatan ODF.
"Saya berharap agar kerjasama dan dukungan ini terus berlanjut dari semua unsur masyarakat pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Pemkab Kebumen terus berkomitmen dalam pencapaian program 100-0-100 akses sanitasi dan air minum pada tahun 2020. Selain itu, selama kurun waktu tiga tahun terakhir anggaran untuk program jambanisasi terus mengalami peningkatan.
Terakhir pada 2019 menganggarkan sebanyak Rp 4,923 miliar untuk membangun 1.641 unit jamban.
"Saya berharap agar pasca penilaian kali ini, Kabupaten Kebumen dapat mendeklarasikan sebagai kabupaten ODF," katanya.
Tim Penilai ODF dipimpin oleh Kabid Kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Wahyu Setianingsih.
Mereka akan melakukan verifikasi lapangan di Desa Logandu Kecamatan Karanggayam, Pandansari Kecamatan Sruweng.
Selanjutnya, Desa Kritik Kecamatan Petanahan, Mengkowo Kecamatan Kebumen, Kedawung Kecamatan Pejagoan, Tirtomoyo Kecamatan Poncowarno, Sawangan Kecamatan Alian dan Ayamputih Kecamatan Buluspesantren.(*)