Rista Tegaskan Akan Bantu Pemulihan Trauma Bocah Korban Penganiayaan di Argopeni
Kunjungan ini sebagai bentuk belasungkawa dan sekaligus memberi dukungan serta perhatian terhadap keluarga Korban.
Wabup Kebumen saat mengunjungi bocah korban penganiayaan |
Kunjungan ini sebagai bentuk belasungkawa dan sekaligus memberi dukungan serta perhatian terhadap keluarga Korban.
Kunjungan dilakukan Minggu, 21 Maret 2021, bersama Kepala Dinkes Kebumen Dwi Budi Satrio dan Sekretaris Kecamatan serta Pemerintah Desa setempat.
Pada kesempatan itu, Wabup juga membawa bingkisan berupa mainan untuk diberikan kepada Akbar korban penganiayaan yang masih berumur 8 tahun.
Disela sela kunjunganya, Wabup Rista menyatakan sangat prihatin atas kejadian yang menimpa satu keluarga di Argopeni ini. Untuk itu, Pemerintah Daerah akan membantu sepenuhnya dalam pemulihan kesehatan dan trauma psikologis mereka. Terutama, kepada korban yang masih berumur 8 tahun dan ibunya.
Kedepan pihaknya akan berkomunikasi dengan Dinas Dispermades P3A, Dinas Kesehatan dan juga puskesmas guna pemulihan psikologis. Ini agar tidak menjadi beban pikiran si anak di masa yang akan datang. Selain itu, pendampingan Psikologis anak juga harus kreatif dalam pendampingan terhadap korban anak.
"Saya akan berkomunikasi dengan dispermades P3A kemudian dengan dinkes dan puskesmas harus ada intervensi khusus agar segera tertangani masalah psikologisnya," ujarnya.
Adanya kejadian ini Wabup berjanji akan mendorong semua sektor agar berpartisipasi dalam pengentasan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menurutnya, dalam menyelesaikan permasalahan kekerasan tersebut, tidak dapat berdiri sendiri melaikan harus dilakukan secara bersama.
" Mari semuanya ikut berpartisipasi dalam peengentasan kekerasan perempuan dan anak di Kebumen, agar kasus serupa tidak terulang," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kebumen Dwi Budi Satrio mengatakan saat ini Kabupaten Kebumen sangat membutuhkan tenaga Ahli Psikolog Klinis untuk pendampingan dalam pemulihan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Meski begitu pihaknya telah berkomunikasi, agar kedepan di setiap puskesmas di Kebumen ada fasilitas psikologi.
"Tentunya kami merasa prihatin atas kejadian ini, semoga korban bisa ditangani dengan baik," harapnya.
Kepala Desa Argopeni Selamet Haryadi mengaku pada prinsipnya dari pemerintah Desa tidak mengucilkan keluarga pelaku. Namun tetap berusaha menerima, karena keluarga pelaku tidak memiliki kesalahan apapun dalam hal ini.(*)