Ganjar Manfaatkan Data BPJS untuk Program Vaksinasi Komorbid
Ganjar meminta agar petugas proaktif dalam penelusuran kelompok rentan berdasarkan data BPJS ini.
Ganjar saat meninjau vaksinasi bagi kelompok rentan |
Kedatangannya untuk memantau pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok rentan yang terdata sebagai peserta Jaminan Kesehan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Jawa Tengah.
"Sebenarnya konsep ini sudah lama saya minta. Apakah kita tidak punya data masyarakat anggota BPJS yang punya komorbid. Ternyata ada. Maka saya terima kasih begitu dieksekusi kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah," ujar Ganjar.
Data Dinas Kesehatan menyebutkan, kematian akibat Covid-19 di Jateng rata-rata adalah masyarakat yang memiliki komorbid diabetes dan hipertensi, sudah tua, yang belum divaksin.
Untuk memudahkan mobilitas penerima vaksin dan mengurangi risiko penularan Covid-19, pelaksanaan vaksinasi khusus ini bersamaan dengan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis).
"Kira-kira ada 1,2 juta (warga dengan komorbid) yang belum (divaksin). Totalnya itu ada 1,5 juta masyarakat yang komorbid," jelas Ganjar.
Ia mengandaikan, jika 20 persen masyarakat dengan komorbid terdeteksi maka pola vaksinasi bisa lebih diarahkan.
"Misal di Kota Semarang hari ini ada tiga titik. Harapannya nanti kita petakan dengan JKN-KIS yang ada di seluruh Jawa Tengah," jelasnya.
Ganjar meminta agar petugas proaktif dalam penelusuran kelompok rentan berdasarkan data BPJS ini.
"Nanti kita minta puskesmas terdekat mencari mereka. Begitu kita tahu, kalau bisa kita jemput bola, mereka disuntik lebih dahulu, dengan cara itu harapan kita bisa melindungi mereka yang punya komorbid lebih dulu," ungkapnya.(*)