Awal Musim Hujan di Kebumen Diprediksi Akhir September
Puncak Musim Hujan 2021/2022 umumnya diprakirakan terjadi pada Bulan Januari 2022.
Ilustrasi |
BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, merilis awal musim hujan 2021/2022 di wilayah Jawa Tengah umumnya diprakirakan terjadi pada Oktober 2021.
Awal Musim Hujan 2021/2022 paling awal terjadi pada Dasarian III September atau akhir September 2021 yang meliputi wilayah: sebagian besar wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas.
Kemudian sebagian wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga; Kabupaten Kebumen bagian utara. Sebagian wilayah selatan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan; sebagian kecil wilayah selatan Kabupaten Brebes dan Tegal; wilayah barat daya Kabupaten Wonosobo.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno, menjelaskan awal musim hujan 2021/2022 paling akhir terjadi pada Dasarian II November 2021. Yang meliputi sebagian wilayah utara Kabupaten Rembang; wilayah timur laut Kabupaten Pati dan sebagian kecil timur laut Kabupaten Jepara.
"Sifat Hujan periode Musim Hujan 2021/2022 umumnya diprakirakan Normal (N), Awal Musim Hujan 2021/2022* umumnya diprakirakan sama dan Maju (lebih cepat) satu dasarian dari normalnya," terang Sukasno, dalam keterangan tertulisnya.
Panjang Periode Musim Hujan 2021/2022 paling pendek 14 dasarian (+ 5 bulan). Meliputi wilayah: Sebagian wilayah utara Kabupaten Pati; sebagian kecil wilayah timur laut Kabupaten Jepara. Sedangkan yang terpanjang 27 Dasarian (+ 9 bulan).
Meliputi wilayah sebagian besar wilayah utara Kabupaten Purbalingga; sebagian wilayah selatan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan; sebagian kecil wilayah tenggara Kabupaten Brebes dan Tegal; sebagian kecil wilayah utara Kabupaten Banyumas; sebagian wilayah barat laut Kabupaten Banjarnegara..
"Puncak Musim Hujan 2021/2022 umumnya diprakirakan terjadi pada Bulan Januari 2022," ujarnya.
Memasuki musim hujan, diimbau kepada masyarakat untuk Waspada Potensi Cuaca Ekstrim saat masa peralihan (pancaroba). Seperti hujan lebat tiba-tiba dengan intensitas sedang- lebat, dalam durasi pendek yang disertai angin kencang, petir, angin puting beliung, dan potensi hujan es yang bisa terjadi pada periode tersebut.
Sedangkan pada periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau/embung yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang.
"Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan banjir dan tanah longsor diminta waspada menjelang dan pada puncak musim hujan terutama di wilayah yang mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya," katanya.(*)