Kenaikan Kelas Menengah Atas di Kabupaten Kebumen Pada Awal Pandemi Covid-19 - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Kenaikan Kelas Menengah Atas di Kabupaten Kebumen Pada Awal Pandemi Covid-19

Oleh: Yusuf Munandar

Kenaikan Kelas Menengah Atas di Kabupaten Kebumen Pada Awal Pandemi Covid-19
Yusuf Munandar
INI Kebumen - BANK DUNIA (2019) mendefinisikan kelas menengah sebagai mereka yang menikmati keamanan ekonomi (economic security). 

Ini berarti kelas menengah bebas dari kekhawatiran tentang kemiskinan moneter dan, sebagai konsekuensinya, mengalihkan pendapatan mereka yang dapat dibelanjakan ke arah konsumsi yang bebas daripada subsisten. 

Namun hal tersebut tidak berarti kelas menengah bebas dari kemiskinan dimensi non-moneter. Banyak dari kelas menengah yang aman secara ekonomi tetapi memiliki atap rumah yang buruk atau kondisi perumahan di bawah standar.

Apa peran kelas menengah atas bagi Kabupaten Kebumen? Perannya adalah sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh kelas menengah atas. 

Konsumsi yang dilakukan oleh kelas menengah atas menyasar produk yang bukan dasar seperti makanan pokok, tetapi menyasar produk yang relatif maju seperti mobil, motor, telepon seluler, jasa pendidikan, jasa kesehatan, kuliner, pariwisata, industri kreatif dan lain-lain. 

Tren naiknya jumlah kelas menengah atas di Kabupaten Kebumen turut menjadi kontributor bagi bergesernya sektor manufaktur dan pertanian dan mulai dominannya sektor jasa bagi perekonomian Kabupaten Kebumen. 

Selain itu, kelas menengah atas Kabupaten Kebumen turut menahan kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19 sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kebumen pada tahun 2020 mencapai -1,46% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah yang sebesar -2,65% (yoy) dan juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 yang sebesar -2,07% (yoy). 

Pada awal tahun 2020 yaitu triwulan pertama tahun 2020, kelas menengah atas Kabupaten Kebumen mengalami kenaikan. 

Hal ini kemungkinan karena pada triwulan pertama tahun 2020, dampak negatif dari pandemi Covid-19 belum begitu berpengaruh terhadap perekonomian Kabupaten Kebumen walaupun secara nasional sudah mengakibatkan perlambatan ekonomi yaitu Indonesia hanya tumbuh 2,97% (yoy) jauh di bawah pertumbuhan ekonomi triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5,07% (yoy). 

Hal serupa terjadi pada Provinsi Jawa Tengah di mana pada triwulan pertama tahun 2020, dampak negatif dari pandemi Covid-19 belum begitu berpengaruh terhadap perekonomian Provinsi Jawa Tengah sehingga Provinsi Jawa Tengah tetap bisa bertumbuh sebesar 2,60% (yoy) walaupun lebih rendah dari pertumbuhan triwulan pertama tahun 2019 yang sebesar 5,34% (yoy).

Secara hipotetis, tulisan ini mendefinisikan kelas menengah atas sebagai kelompok masyarakat yang memiliki pengeluaran atau penghasilan rata-rata per bulan di atas 3,5 kali garis kemiskinan. 

Karena tidak adanya data, secara hipotetis, tulisan ini mengestimasikan garis kemiskinan Kabupaten Kebumen tahun 2019 sebesar Rp 371.904.76 per kapita per bulan dan garis kemiskinan Kabupaten Kebumen tahun 2020 sebesar Rp 416.350,05 per kapita per bulan. Data yang digunakan adalah data Susenas Maret 2019 dan Maret 2020.

Pada Maret 2020, kelas menengah atas Kabupaten Kebumen mengalami kenaikan sebesar 26,45% yaitu dari sebanyak 124.484 orang pada Maret 2019 menjadi sebanyak 157.415 orang pada Maret 2020 atau naik 32.931 orang.

Pada Maret 2019, kelas menengah atas berada pada desil ke-8, ke-9, dan ke-10. Sebanyak 37,20% kelas menengah atas berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-8, sebanyak 44,01% berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-9, dan sebanyak 18,80% berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-10 (paling tinggi). 

Total kelas menengah atas Kabupaten Kebumen pada Maret  2019 adalah sebanyak 124.484 orang merupakan 10,40% dari jumlah penduduk Kabupaten Kebumen Maret 2019 yang sebanyak 1.197.280 orang.

Komposisi tersebut menunjukkan sisi positif yaitu adanya peningkatan pendapatan, akumulasi kekayaan, dan kemungkinan naik ke kelas yang lebih tinggi pada kelas menengah atas Kabupaten Kebumen. Akan tetapi di sisi lain perlu kewaspadaan bagi kelas menengah atas yang berada di desil ke-8 terhadap kemungkinan munculnya krisis ekonomi yang dalam. 

Hal ini karena program perlindungan sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meredam dampak krisis ekonomi umumnya menyasar desil ke-1 sampai desil ke-4 dengan penambahan maksimal sampai desil ke-6 karena terbatasnya anggaran negara. 

Sehingga ketika terjadi krisis ekonomi, kelas menengah atas yang berada di desil ke-8 bisa turun ke desil ke-7 atau ke-6 dan saat yang bersamaan tidak tercakup dalam daftar penerima program perlindungan sosial sehingga harus menghadapi sendiri dampak dari krisis ekonomi yang menerpa. 

Per Maret 2020, yaitu masa awal pandemi Covid-91 mulai menerpa, Kabupaten Kebumen mengalami kenaikan dalam jumlah orang yang berada di kelas menengah atas akan tetapi terjadi penurunan kelas di antara orang dalam kelas menengah atas. 

Hal ini diindikasikan oleh bagian terbesar kelas menengah atas Kabupaten Kebumen Maret 2020 berada di desil ke-8 (40,91%) berbeda dengan kondisi Maret 2019 di mana bagian terbesar kelas menengah atasnya berada di desil ke-9 (44,01%). 

Pada Maret 2020, kelas menengah atas Kabupaten Kebumen berada pada desil ke-8, ke-9, dan ke-10. Sebanyak 40,91% kelas menengah atas berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-8, sebanyak 39,62% berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-9, dan sebanyak 19,47% berada di desil kelompok pendapatan tertinggi ke-10 (paling tinggi). 

Total kelas menengah atas Kabupaten Kebumen pada Maret 2020 adalah sebanyak 157.415 orang merupakan 13,12% dari jumlah penduduk Kabupaten Kebumen Maret 2020 yang sebanyak 1.199.968 orang.

Turunnya rata-rata pendapatan dari kelas menengah atas Kabupaten Kebumen pada Maret 2020 yang ditunjukkan dengan jumlah terbesar kelas menengah atas berada di desil ke-8 dari semula Maret 2019 jumlah terbesar berada di desil ke-9 menunjukkan adanya kemungkinan bahwa akibat pandemi Covid-19 (dan mungkin akibat krisis lain di masa mendatang), kelas menengah atas bisa mengalami penurunan pendapatan dan kekayaan dan jatuh ke desil ke-7, ke-6, ke-5, ke-4 dan bahkan bisa menjadi miskin. 

Untuk mengatasi hal tersebut, kelas menengah atas perlu memiliki tabungan fisik yang cukup, baik dalam bentuk uang, barang, maupun aktiva tetap seperti rumah. Selain tabungan fisik, tabungan non fisik juga diperlukan yaitu pendidikan, keterampilan dan lingkungan kekerabatan yang saling mendukung satu sama lain atau strong support system.

Pertanyaan yang muncul adalah lapangan usaha apa yang bisa menciptakan kelas menengah atas Kabupaten Kebumen? Tujuh lapangan usaha menjadi tempat bekerja bagi 82,69% kelas menengah atas Kabupaten Kebumen yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (29,37%), 

Pertanian Tanaman Padi dan Palawija (15,36%), Pendidikan (10,74%), Industri Pengolahan (7,85%), Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum (7,19%), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (6,57%), dan Konstruksi (5,62%). 

Sebanyak 57,48% orang dalam kelas menengah atas Kabupaten Kebumen Maret 2020 masih bekerja secara aktif untuk mendapatkan active income dan sisanya yaitu sebanyak 42,52% tidak bekerja yaitu mendapatkan hanya passive income untuk membiayai hidupnya. 

Dari sisi kedudukan atau status dalam pekerjaan, bagian terbanyak dari kelas menengah atas bersatus sebagai Buruh/Karyawan/Pegawai (39,63%), kemudian berstatus sebagai Berusaha Sendiri (24,05%), berstatus sebagai Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar (13,23%), berstatus sebagai Pekerja Keluarga atau Pekerja Tidak Dibayar (8,88%), berstatus sebagai Berusaha Dibantu Buruh Tetap atau Buruh Dibayar (8,53%) dan terakhir berstatus sebagai Pekerja Bebas (5,69%).(*)

Penulis adalah Pegawai pada Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI.

(Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan merupakan pandangan instansi tempat penulis bekerja).

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>